Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Memaknai Arti Pencerahan

23 Juli 2022   19:52 Diperbarui: 23 Juli 2022   20:07 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang Dikenal Secara Universal Sebagai Enlightenment 

Selain dari kata Enlightenment, juga disebut sebagai :"Ilumination" atau " Awareness".

 Yang dapat diterjemahkan secara bebas :"Melepaskan diri dari kegelapan" Kegelapan disini bukan dimaksud gelap karena pengaruh cuaca,melainkan dimaknai sebagai melepaskan diri dari belenggu segala sesuatu yang bersifat negatif. Antara lain:

iri hati

kebencian

dendam kesumat 

Ada juga yang menerjemahkan ,meraih pencerahan diri untuk mencapai aktualisasi diri.  

Dapat dikatakan ,hampir semua orang sudah tahu tentang hal ini,bahkan mungkin saja sudah ikut memberikan petuah kepada yang lebih muda,tentang arti dan makna dari pencerahan. Sayang sekali,belum banyak yang mengaplikasikan dalam perjalanan hidupnya. 

Hal inilah yang saya bahas dalam karya tulis saya yang berjudul :"Enlightenment " 

Secara umum.halangan yang dihadapi oleh orang orang yang awam tentang meditasi,ada beberapa hal. Antaranya:

mengira ,pencerahan hanyalah untuk para petapa atau rohaniwan

tidak paham tujuan akhir dari pencerahan

sibuk untuk berbagai urusan sehingga tidak punya waktu untuk menekuni 

tidak ada yang membimbing,sehingga kuatir salah langkah 

Setiap Orang Miliki Kesempatan

Sesungguhnya,setiap orang,siapapun dirinya dan apapun background pendidikannya,memiliki peluang untuk mencapai pencerahan diri,tanpa harus menunggu menjadi orang shaleh atau orang suci. 

Karena orang shaleh atau orang suci,sudah tidak lagi membutuhkan pencerahan. Karena sudah menjadi bagian dari dirinya. Kalau dianalogikan dengan sebuah obor, maka obor tidak perlu lagi diberi api,karena api sudah menjadi bagian dari obor yang menyala.

Darimana kita mulai?

Sebagai orang awam,hal pertama yang seharusnya dilakukan adalah membuka hati untuk mau belajar . Hal ini membutuhkan kerendahan hati yang mendalam. 

Coba saja kita teliti para penulis di Kompasiana, ada yang tulisannya ,sebagian besar masuk ke Artikel Utama  dan terpopuler,tapi dengan rendah hati tetap mau berkunjung ke tulisan rekan rekannya. Karena dirinya,memahami,bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini,kecuali Tuhan Yang Mahasempurna

Belajar dari pengalaman pribadi,memang sangat baik,karena experience is the best teacher. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Tetapi alangkah lebih baik lagi,bila kita mau membuka hati belajar dari pengalaman hidup orang lain,karena akan menghadirkan kearifan hidup . 

Karena dengan cara ini,kita tidak hanya belajar dari kesuksesan seseorang,tapi juga dari kegagalan kegagalan yang dialaminya. 

Dengan jalan ini,maka selangkah demi selangkah kita menuju kearah pencerahan diri,dimana kita semakin mampu memaknai  arti dari kearifan hidup

ket,tambahan: tulisan ini,adalah esensial dari karya tulis Tjiptadinata Effendi,yang berjudul :"Enlightenment" 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun