Merinding Mendengarkan ABK Menyanyi

Dokumentasi pribadi 

Belajar Bersyukur Dari ABK

Sewaktu masih tinggal di Jakarta, setiap ada kesempatan,kami selalu menyempatkan berkunjung ke panti asuhan, panti Jompo dan tentunya tidak lupa berkunjung ke Panti ABK. Sama sekali tidak ada tujuan lain, selain dari mengaplikasikan hidup berbagi sesuai kemampuan kami. 

 Apalah artinya sumbangan yang kami berikan selain sebagai wujud nyata, kasih sayang terhadap sesama? Salah satu Panti ABK yang kami kunjungi yang saya lupa nama pantinya, saking banyaknya tempat yang kami kunjungi. 

Baca juga: Mendengarkan dengan Hati

Kami sama sekali tidak memilah kunjungan berdasarkan suku dan agama melainkan dimana hati kami tergerak ,maka disana kami akan berkunjung. 

Kami diterima dengan sangat ramah dan bertepatan anak anak lagi mengadakan acara syukuran. Saat mendengarkan salah seorang anak ABK yang matanya sebelah tidak berfungsi dan tangannya juga hanya berfungsi yang sebelah kanan, saya merinding. Mendengarkan suaranya yang lirih dan merasuk ke relung hati terdalam:

Aku memuji kebesaranMu
Sungguh besar Kau Allahku
Aku memuji kebesaranMu
Sungguh besar Kau Allahku

Betapa besarnya jiwa mereka. Mampu memuji Tuhan dalam kondisi yang jauh dari sempurna. Ada yang lehernya terkulai,ada  yang punggungnya bungkuk dan ada yang tidak punya daun telinga tapi mampu menyanyikan "Aku memuji kebesaranMu.."

Saya  malu pada diri sendiri, merasa bahwa rasa syukur anak anak ini, ratusan kali lebih besar dibandingkan rasa syukur diri saya yang hidup dalam serba berkecukupan.

Baca juga: Foto yang Membuat Saya Merinding

Mereka Tidak Hanya Butuh Dana Tapi Butuh Kasih Sayang

Baca juga: Mengapa Dikatakan: Selembar Foto Dapat Bercerita Lebih Banyak dari Seribu Kata?

Anak anak ini tidak hanya butuh uluran tangan berupa uang, tetapi mereka butuh kasih sayang yang kita tunjukkan dengan setulus hati. 

Memeluk mereka dan bernyanyi bersama mereka membuat wajah mereka cerah sarat rasa bahagia,karena masih ada orang yang peduli pada mereka. 

Setiap kunjungan ke ABK dan panti asuhan maupun panti jompo, mengugah rasa syukur saya yang terkadang memudar.

Tjiptadinata Effendi