Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merinding Mendengarkan ABK Menyanyi

23 Juli 2022   09:13 Diperbarui: 2 Agustus 2022   07:17 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi 

Belajar Bersyukur Dari ABK

Sewaktu masih tinggal di Jakarta, setiap ada kesempatan,kami selalu menyempatkan berkunjung ke panti asuhan, panti Jompo dan tentunya tidak lupa berkunjung ke Panti ABK. Sama sekali tidak ada tujuan lain, selain dari mengaplikasikan hidup berbagi sesuai kemampuan kami. 

 Apalah artinya sumbangan yang kami berikan selain sebagai wujud nyata, kasih sayang terhadap sesama? Salah satu Panti ABK yang kami kunjungi yang saya lupa nama pantinya, saking banyaknya tempat yang kami kunjungi. 

Kami sama sekali tidak memilah kunjungan berdasarkan suku dan agama melainkan dimana hati kami tergerak ,maka disana kami akan berkunjung. 

Kami diterima dengan sangat ramah dan bertepatan anak anak lagi mengadakan acara syukuran. Saat mendengarkan salah seorang anak ABK yang matanya sebelah tidak berfungsi dan tangannya juga hanya berfungsi yang sebelah kanan, saya merinding. Mendengarkan suaranya yang lirih dan merasuk ke relung hati terdalam:

Aku memuji kebesaranMu
Sungguh besar Kau Allahku
Aku memuji kebesaranMu
Sungguh besar Kau Allahku

Betapa besarnya jiwa mereka. Mampu memuji Tuhan dalam kondisi yang jauh dari sempurna. Ada yang lehernya terkulai,ada  yang punggungnya bungkuk dan ada yang tidak punya daun telinga tapi mampu menyanyikan "Aku memuji kebesaranMu.."

Saya  malu pada diri sendiri, merasa bahwa rasa syukur anak anak ini, ratusan kali lebih besar dibandingkan rasa syukur diri saya yang hidup dalam serba berkecukupan.

Mereka Tidak Hanya Butuh Dana Tapi Butuh Kasih Sayang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun