Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Inilah Daftar Godaan bagi Seorang Penulis (Bukan Humor)

20 Juli 2022   20:54 Diperbarui: 20 Juli 2022   21:21 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: hasil foto tampilan Kompasiana

Membaca judul diatas,jangan langsung pemikiran melayang terlalu jauh,karena tidak ada hubungannya dengan godaan,kaya cinta jalanan. Judul sengaja ditulis agak mirlng,agar banyak yang mau baca. Hal ini berdasarkan  private researching tentang public phsycology ,yang menyimpulkan,bahwa banyak orang yang tertarik membaca judul yang berbau miring.

Walaupun sudah sering sama sama kita dengar,bahkan boleh jadi  telah mberikan petata petitih dengan mengunakan kalimat :"Don't jugde the book  by its cover" Jangan menilai sebuah buku berdasarkan judulnya . Tetapi dalam praktiknya ,memang banyak orang yang tertarik membaca,bila judul ditulis dalam bahasa menyerempet nyerempet. 

Kembali ke Judul

Kalau kakek kakek bercerita,ya seperti inilah. Kesana kemari bercerita,padahal inti tulisan adalah untuk membanggakan diri sendiri. Bahwa orang tua itu  memiliki kelebihan ,yang tidak dimiliki oleh orang muda. Yakni  bahwa :"Orang tua sudah pernah muda,tapi orang muda belum pernah merasakan menjadi tua."  This is the fact,not my opinion . 

Begitu juga dalam dunia tulis menulis,yang menulis lebih dulu,pasti lebih banyak mengalami suka duka ,selama menulis ,termasuk di Rumah Kita Bersama yang bernama Kompasiana ini

Yang dimaksudkan dengan godaan adalah :

merasa tulisan tidak dihargai

merasa  sudah susah payah menulis bertahun tahun,dapat apa?

sudah berusaha menerapkan :"one day one article" tapi peringkat kog nggak naik?

sudah susah payah menulis,ee di hapus oleh Admin ,karena melanggar ketentuan 

Ketentuan yang mana,fasal berapa dan ayat mana ?

tulisan orang lain ,hanya abcd ee Hael,padahal tulisan yang ditulis berdarah darah,tidak dapat label

sudah terlanjur berjanji mau traktir isteri makan bakso dari K Reward,ee ternyata nihil 

K reward tidak cukup untuk bayar internet , untuk apa masih terus menulis ? 

sudah bergadang demi bela belain Kompasiana, eee orang lain yang dapat Hadiah 

silakan dilanjutkan ngomelnya hingga tuntas .

Kiat Mengatasi Godaan'

Kembali ke niat awal menulis

bahwa kita menulis demi kebutuhan jiwa

menulis untuk melawan pikun

menulis untuk dijadikan warisan anak cucu

menulis merupakan jembatan persahabatan

menulis mencegah terjadinya penuaan dini

menulis menjadikan orang betah dirumah

menulis,membantu agar jangan usil urusan tetangga 

menulis membangun prasasti diri 

menulis itu menjadi jati diri 

Nah,dengan kembali ke niat awal kita menulis,maka seluruh godaan dapat ditepis,sehingga kita mampu menulis secara konsisten dan persistensi.  

Bulan Oktober mendatang,saya genap sepuluh tahun di  Kompasiana dan telah menulis 6.456 artikel dengan keterbacaan 6 juta Konon,menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, Tjiptadinata Effendi adalah orang pertama yang mendapatkan kehormatan menduduki kursi Maestro . 

Masa iya para Penulis Mileneal kalah dari Penulis old crack semacam saya ?

Karena itu,selama mata masih bisa membaca dan jari tangan masih bisa mengetik,serta pikiran tidak pikun,teruslah menulis. Ukirlah prasasti diri ,sebagai Maestro di Kompasiana. Keren nggak teman teman ?  

catatan tambahan: artikel ini ditulis,dalam upaya promosi diri secara terselubung . Mohon maaf lahir bathin.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun