Cuplikan Perjalanan Hidup
Rencana kami untuk pulang ke Tanah Air,selangkah lagi sudah semakin mantap. Tiket sudah ditangan dan beberapa kota yang  sudah kami jadwalkan untuk dikunjungi,juga tiketnya sudah ada ditangan .Ada kerinduan hati untuk dapat segera bertemu,sahabat lama dan yang baru. Tetapi disela sela kegembiraan hati,untuk beberapa saat saya termenung,karena ada beberapa orang sahabat,yang tidak lagi dapat kami temui seperti biasanya.
- Anika Oriana di Kupang
- I Wayan Parnata di Papua
- Muhammad Faisal Anwar di Bekasi
- Yoppy di  Biak
- Sepupu saya di Tangerang
- Benny King di Samarinda
- Thamrin Sonata
- Oma Lombok bersama suamiÂ
Begitulah Perjalanan Hidup Ini
Sarat dengan suka dan duka,yang harus dijalani,suka ataupun tidak. Satu satunya jalan adalah berserah diri. What ever will be will be.Apa yang memang harus terjadi ,maka terjadilah.
Hal ini selaras dengan doa yang selalu dipanjatkan,sebagai penutup menyebutkan:"Not my will should be done.but Thy will be done" Bukan mauku ya Tuhan,tetapi kehendakMU lah yang terjadi. Tetapi saat sungguh sungguh terjadi,ternyata tidaklah semudah mendaraskannya dalam doa.Â
Bukan hanya sahabat di Indonesia,tapi juga sahabat kami di Italia,seperti tampak pada foto diatas,bersama Pastor Stradioto yang  kami kenal sejak 50 tahun yang  lalu di Padang,tapi kini  Pastor Stradioto sudah tiada .
Ini hanya sebagian dari foto kenangan bersama sahabat kami ,yang kini sudah tiada.Bahkan salah seorang murid saya yang sempat makan bersama,sewaktu kami pulang kampung sebelum covid,juga sudah dipanggil Tuhan. Kehilangan sahabat satu demi satu,sungguh terasa sangat pedih.....
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H