Para Praktisi Pengobat Tradisional dan terapi energi,bersama Prof,Agus.Dokter BAgus dan Dokter Gita,berserta staff / dokumentasi tjiptadinata effendiÂ
​ Pemerintah Berusaha Untuk Mengembalikan Marwah Kearifan LokalÂ
Kearifan lokal dibidang pengobatan ,yang dulunya sempat tersisihkan di negeri sendiri,bahkan terkesan dianak tirikan. Takaran yang dijadikan ukuran adalah pembuktian secara ilmiah,sedangkan kesembuhan yang diperoleh dari pengobatan dengan latar belakang kearifan lokal,dianggap hanya akibat dari pengaruh placebo effect .
Syukurlah ,belakangan ada gerakan dari pemerintah,untuk secara bertahap mengembalikan marwah kearifan lokal dibidang kesehatan ini. Antara lain dengan diakuinya,beberapa tekhnik pengobatan dan teknik Self Healing,sebagai Mitra dari dinas kesehatan,dalam upaya mendukung terciptanya Indonesia sehat. Hal ini dapat disimak dari perhatian MenKes RI yang secara langsung memberikan perhatian dan pernghargaannya terhadap perkembangan asosiasi teknik terapi diri dengan memanfaatkan energi alam
Dokumentasi pribadiÂ
Hal ini ,saya dapatkan langsung ,sewaktu menghadiri rapat koordinasi beberapa tahun lalu di Jakarta. Disisi lain,mencoba mengangkat harkat dari orang yang sakit,yang sejak dulu disebut sebagai:"Pasien",kini sudah harus diganti dengan sebutan :"Client" Yang dimaknai,bahwa sebagai Client,seorang penderita yang berobat ,seharusnya diperlakukan lebih baik dan tidak dipingpong sana sini,seperti yang sering terjadi selama in.
Penegasan ini disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto dalam rapat koordinasi dengan para pengobat tradisional. Rapat yang dipimpin oleh unsur pimpinan dari Kementrian Kesehatan Bapak Bagus dan dokter Gita, serta dihadiri oleh berbagai kalangan yang bergerak di bidang pengobatan tradisional. Dengan diterbitkannya PP Nomor 103, maka dengan sendirinya PMK nomor 1076/VII2003 sudah tidak valid lagi. Hal ini merupakan sebuah apresiasi dari pemerintah dalam hal ini Kementrian Kesehatan terhadap pengobatan tradisional yang sejak dulu merupakan kearifan lokal ,sebelum ilmu kedokteran mendominasi seluruh  bidang kesehatan.
Membangun Pohon Keilmuan
Bagi para Praktisi yang bergerak diberbagai bidang pengobatan tradisional ini diharapkan tidak mengklaim diri dapat menyembuhkan semua penyakit. karena hal ini akan sangat merugikan Client. Karena itu perlu secara bersama sama, membentuk suatu komunitas,untuk dapat membangun Pohon Keilmuan. Dengan jalan mengupgrade diri setara dengan Akademis, bukan berdasarkan pada klenak klenik.
Saking banyaknya asosiasi pengobat tradisional maupun terapi dengan menggunakan energi, maka perlu diadakan Forum Komunikasi, yang diharapkan dapat membangun Pohon Keilmuan,agar jangan sampai merugikan masyarakat. Serta  dapat dipertanggungjawabkan dan memberikan manfaat yang empiris kepada masyarakat.
Pada waktu itu,saya hadir sebagai Ketua Asosiasi Reiki Seluruh Indonesia,yang kemudian sesuai peraturan pemerintah,diganti dengan nama:"Perkumpulan Reiki Indonesia" atau disingkat P.R.I .Â
Tetapi,karena sudah 3 tahun belum pernah kembali ke tanah air,maka saya tidak mengikuti perkembangan terakhir,apakah benar pengobatan tradisional sebagai Kearifan lokal, memang sudah dikembalkan lagi fungsinya Dan sebagai Mitra Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan RI,diberikan ruang hidup seperti dulu. Semoga saja demikian
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H