Pengalaman pertama selalu menegangkan. Hal ini saya alami saat pertama kalinya menginjakkan kaki di gedung Kompas,untuk menemui Penerbit Elekmedia Komputindo di jalan Palmerah Jakarta. Dengan membawa map yang berisi hasil ketikan karya tulis,dengan hati berdebar debar saya dipersilakan menemui pak Aloysius Arie Subagijo yang pada waktu itu menjadi pimpinan disana. Ini adalah pengalaman pertama ,saya memberanikan diri menemui Penerbit. Dan tidak tanggung tanggung,langsung ke Penerbit mayor.yang merupakan bagian dari Gramedia.Â
Saat dipersilahkan duduk dengan ramah oleh pak Arie ,saya sudah merasa tenang . Menjelaskan singkat tentang rencana untuk menerbitkan buku karya tulis saya. Secara jujur saya sampaikan,bahwa ini adalah pengalaman pertama,karena sebelumnya saya hanya menulis dibeberapa majalah wisata. Pak Arie minta bundel ketikan Naskah yang saya bawa. Memperhatikan wajah pak Arie yang sedang membaca karya tulis saya,ibarat lagi menghadapi dosen penguji. Dan...saya melihat wajahnya ceria dan mengangguk angguk...Puji Tuhan,hanya dengan membaca gesture atau body langguage pak Arie,walaupun belum sepatah kata meluncur dari mulutnya,saya senangnya luar biasa.Â
"Bagus pak Effendi",hanya banyak yang perlu dibenahi. Antara lain: Sub Judul harus jelas ,penjelasan dan kemudian diakhiri dengan kesimpualan penutup."sambil tangannya mencoret coret dikertas naskah saya,untuk memberikan tanda,mana yang harus dikoreksi. Sambil menyalami saya,pak Arie bertanya:"Berapa lama pak Effendi bisa mengoreksi naskah ini?"Â
Dan dengan penuh rasa percaya diri,saya jawab:"Besok saya datang kembali pak Arie"
"Serius nih? " kata pak Arie memandangi  wajah saya dan saya menjawab mantap:"Serius pak Arie"
Begitu keluar dari ruangan dan bertemu isteri tercinta diruang tunggu,saya langsung bilang :"Diterima sayang" dan isteri saya  memeluk saya . Ikut merasakan suka cita yang memenuhi seluruh relung hati saya.
Puji syukur kepada Tuhan,dengan penuh semangat,saya terus menulis,apalagi pesan dari pak Arie Subagijo:"Pak Effendi,kalau mau menjadi Penulis yang benar,jangan cukup puas dengan satu buku,terus siapkan lagi naskah buku selanjutnya:" Dan bagaikan ke surupan roh malaikat,saya terus menulis siang dan malam, hingga kelak 10 karya tulis saya diterbitkan oleh PT Elekmedia Komputindo ,Bahkan buku karya tulis saya menjadi National Best Seller
Semoga pengalaman pribadi ini,dapat dipetik hikmahnya oleh para penulis Pemula. Jangan cukup puas,bila tulisan sudah di Headline kan ,buktikan bahwa diri kita adalah Penulsi sejati,dengan menerbitkan karya tulis menjadi buku
Tjiptadinata Effendi