Termasuk Memetik Pelajaran dari Kunjungan ke Kebun BinatangÂ
Seperti yang sudah pernah saya tuliskan,yakni bahwa universitas yang paling komplit di dunia ini adalah Universitas Kehidupan atau University of Life. Mengapa demikian? Karena di Universitas Kehidupan,kita bisa belajar selama 24 jam sehari dan 365 hari dalam setahun. Tidak ada istilah liburan . Begitu membuka mata,maka sudah banyak hal yang dapat dipelajari. Begitu juga dalam segala aktivitas yang dilakukan setiap hari Bahkan kunjungan kita ke Kebun Binatang,tidak hanya semata mata untuk refreshing bersama keluarga,tetapi sekaligus memetik pelajaran berharga.
Sebelum Covid 19 menjajah semesta, adik kami Margareta dan suaminya Sandro,datang dari Italia untuk mengunjungi kami di Austrlia. Maka kami ajak jalan jalan. Disamping menikmati santapan dengan cita rasa Australia ,adik kami bersama suaminya kami ajak jalan jalan ke Zoo atau Kebun Binatang. Â Mengapa tidak disebut :"Kebun Hewan?" saya belum menemukan jawabannya,hingga saat ini,karena itu,saya tetap menggunakan nama Kebun Binatang.
Lokasi Kebun Binatang di ibu kota Australia Barat ini, yang dikenal dengan nama Perth Zoo, lumayan jauh dari kediaman kami, yakni di  20 Labouchere Rd, South Perth WA 6151. Di samping itu, harga tiket masuk seharga 33 dolar untuk orang dewasa dan 26 dolar untuk Pemegang Kartu Senior dirasa cukup mahal untuk ukuran kantong orang Indonesia. Karena itu, kami merasa dua kali berkunjung ke sana, sudah cukup bagi kami berdua, setidaknya mengetahui serba sedikit tentang Perth Zoo, yang termasuk salah satu destinasi wisata bagi wisatawan mancanegara.
Orang Utan Asal Sumatera Yang Mengharumkan Nama Indonesia
Ternyata di Perth Zoo ini,ada orang Utan asal Sumatera yang menjadi perimadona disana.Hal ini sempat menjadi viral.betapa seekor Utan,ternyata memiliki rasa kasih sayang terhadap manusia . Hal yang paling mengharukan para pengunjung adalah saat dirinya dikunjungi oleh petugas dari Zoo,yakni seorang wanita yang lagi hamil. Orang Utan ini,memandang dengan sendu dan mengusap perut wanita ini dengan lembut.  Bahwa kisah ini bukan  hasil khayalan saya,silakan dibaca kutiban dibawah ini
She is described as a 'gentle soul' who is very maternal and loves watching human children from her exhibit.
When any of zoologists are pregnant, she has also been known to gently stroke their bellies.
The zoo said 50 was a "great age" for an orangutan, with those in the wild lucky to reach their late 40s.
Orang Utan yang bernama Putri ini , selalu memandangi anak anak  dengan pandang sendu dan rindu, tak ubahnya bagaikan menengok anaknya sendiri. Naluri kewanitaan melekat pekat dalam diri Putri. Agaknya hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Putri menjadi Primadona di Kebun Binatang ini. Orang Utan asal Sumatera ini,telah ikut mengharumkan nama negeri asalnya Indonesia. Alangkah malunya diri kita,bila sampai kalah dari seekor Orang Utan
Tjiptadinata Effendi
]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
