Dengan Tindakan Nyata
Kita semua tahu tentang lirik lagu :" Tongkat kayu jadi tanaman " ,yang melukiskan betapa suburnya negeri kita. Cukup dengan menancapkan sepotong pohon Ubi Kayu  dan selang beberapa bulan kemudian sudah berubah menjadi tanaman yang dapat menghasilkan ubi kayu . Atau lempar biji mangga di halaman belakang rumah ,maka dalam tempo beberapa bulan kemudian,sudah tumbuh pohon mangga,tanpa kita perlu bersusah payah menyiraminya.Â
Di Australia Tanaman Jadi Tongkat Kayu
Beda negeri ,beda iklim dan beda tanahnya, Bertolak belakang dengan tanah di negeri kita yang subur dan curah hujan yang memandikan tanaman,sehingga tanpa perlu disirami,tanaman akan tumbuh dengan sendirinya. Tetapi di Australia,sebagian besar adalah gurun pasir .Untuk menaman sebatang pohon,mutlak diperlukan untuk membeli tanah dan pupuk,agar tanaman bisa hidup . Kemudian menyirami setiap hari ,khususnya di musim panas .Bila lupa menyirami,maka pohon yang baru dibeli dengan harga mahal akan berubah jadi tongkat kayu.
Tanam Pohon Dipekarangan Sendiri Tapi Tidak boleh Sembarangan di Tebang
Walaupun menamam pohoh dipekarangan rumah sendiri,tapi kalau sudah tumbuh,bukan berarti boleh ditebang semau kita,harus ada izin dari pemerintah setempatÂ
Even though you own your land, the trees on it belong to the community. The reason for this distinction is trees serve the community as a whole by purifying the air, reducing the heat island effect of cities, preventing erosion and beautifying the neighbourhood.
Ikut Berperan Serta Melestarikan Lingkungan
Walaupun pekarangan rumah tidak luas,tapi saya dan isteri sejak tinggal disini sudah mulai menanami tanah dengan sayuran ,buah labu botol ,blue berry dan pohon pepaya. Sehingga tanah dihalaman depan,maupun dibelakang bisa menghijau dan memberikan kesejukan dimusim panas yang sangat menyengat,yakni mencapai rata rata 48 derajat Celcius  dan terkadang melewati angka 50 derjat CelsiusÂ
Pohon pepaya di kampung halaman saya hampir tidak ada harganya.Karena buah pepaya yang besar dapat diperoleh dengan harga sekitar 20 ribu rupiah perbuah.Di Austarlia,satu buah pepaya sekitar 14 dolar atau setara Rp.150.000 .Dihalaman belakang rumah ada dua batang pohon pepaya,yang satu berbuah dan satu lagi Pepaya jantan,yang hanya berbunga,tapi tidak berbuah.Keduapohon pepaya ini,bagi kami sangat berharga,karena hasil jerih payah menanam dengan tangan sendiri.
Setiap seminggu sekali,kami panen bunga pepaya,untuk dimasak dan dinikmati. Sedangkan buahnya,masih perlu menunggu untuk dipanen
Setidaknya,kami berdua telah ikut berperan serta ,melestarikan lingkungan ,dengan menghijaukan tanah dengan berbagai tanaman yang berguna
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H