Karena CPS Tidak Tahu Ada Jembatan Layang  atau Jalan Terlarang Masuk
Di era digital, kehadiran GPS alias Global Positioning System membuat proses navigasi jadi jauh lebih mudah. Pengguna gadget bisa langsung menentukan lokasinya secara instan.Â
Sampai disini benar,tapi kalau seratus persen akurat? Ntar dulu. Sudah beberapa kali saya hampir terjebak ,karena saking percaya kepada GPS. Pada awal saya mengemudikan kendaraan Nissan X Trail didamping isteri menuju ke Wanneroo, mesin pelacak bersuara :" In two hundreds meters turn right and then turn left immediatelly. "
Saya mulai menyalakan lampu sign dan mulai mengambil lajur kanan untuk berbelok kekanan sesuai instruksi dari GPS.  Tetiba isteri saya dengan setengah berteriak bilang "Jangan belok kanan koko,itu ada tanda larangan belok kanan" Saya langsung sadar dan mengarahkan kemudi untuk jalan terus. Terus ada klakson dari pengemudi dibelakang karena saya sudah nyalakan sign kanan,tetiba tidak jadi. Hal ini tentu dapat membahayakan kami dan pengguna jalan lainnya. Â
Ternyata Mr. GPS tidak sepintar seperti "kata orang". Pernah sekali waktu saya belok sesuai petunjung GPS, tapi ternyata jalur yang saya tempuh adalah khusus untuk Bus. saya diklakson berkali kali, untuk mengingatkan bahwa saya salah mengambil jalan. Tapi sudah terlanjur masuk mau gimana lagi? Saya buka kaca dan melambaikan tangan, sebagai tanda maaf untuk mencari jalan keluar jalur bus.
Dilain waktu saat diundang makan oleh teman  ke Northbrigde saat berada di jembatan layang, tetiba GPS suruh saya bunuh diri katanya "Turn right .. Turn right ' Padahal mana mungkin dari jembatan layang saya turn right. kecuali kalau mau bunuh diri. Â
Memanfaatkan GPS Sangat Baik, tetapi Tetap Gunakan Akal Sehat
Dilain kesempatan, saya dan isteri bermaksud berkunjung ke rumah teman di Fremantle. Karena Mr.GPS kasih aba aba "You have arrived your destination" Maka kami cari tempat parkir dan setelah itu mulai jalan kaki mencari rumah teman kami.Â
Sudah setengah jam keliling keliling, akhirnya saya telpon teman kami. Ternyata rumahnya ada dibalik gedung sehingga kami harus memutar arah karena tidak mungkin kendaraan menerobos masuk kedalam pekarangan orang lain.
Karena itu bagi pengemudi mobil hendaknya memanfaatkan GPS secara arif. Karena kalau percaya seratus persen, dapat mengakibatkan hal yang fatal bagi diri kita dan seisi kendaraan.Â
Bayangkan, seandainya saat saya masuk kedalam jalur yang keliru sesuai petunjuk GPS dan ada kendaraan yang sedang melaju kencang, maka kemungkinan saya tidak akan sempat menulis artikel ini lagi.
Sekali lagi jangan mau diatur oleh mesin. Manfaatkanlah mesin sesuai kebutuhan, tapi kita adalah tuan dari segala mesin, jangan sampai kita patuh dan menjadikannya tuan kita .Â
GPS tahu peta jalan, tapi tidak tahu ada jalan terlarang dan juga tidak tahu bahwa jalan lama sudah diganti dengan jalan layang . Â
Tapi ada yang bilang GPS tidak pernah salah, kalau ada kesalahan itu adalah kesalahan HP atau tidak tahu cara penggunaannya.
Tentu saja setiap orang berhak mengeluarkan pendapatnya. Saya hanya menulis sesuai pengalaman pribadi, beberapa kali GPS menginstruksikan "turn right " atau "turn left" atau"make a U turn", padahal saya sedang mengemudi diatas jalan layang. Jangan lupa:"Be a master of your own life 'Jangan percayakan keselamatan diri dan keluarga pada mesin"
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI