Biarlah tali nilon dan mata kail jadi korban dengan memutus talinya ketimbang jari tangan yang harus diamputasi karena infeksi terkena bisa ikan atau ular laut.Â
Begitu juga bila yang tergoda makan pancingan kita adalah jenis ikan pari, jangan sakiing kegirangan langsung dipegang karena pada ekornya ada "suntikan maut".
Mata Kail Tidak Punya Mata
Walaupun disebut "mata kail" tetapi sesungguhnya  mata kail tidak punya mata. Jadi sewaktu melempar ataupun  sewaktu menarik hati hati jangan sampai mata kail nyangkut dibibir teman atau anggota keluarga yang ikut mancing. Apalagi bila sampai mata kail singgah dimatanya, tak terbayangkan apa akibatnya.
Kapan Pakai Besi Pemberat dan Kapan Gunakan Kayu Apung?
Setiap kali melemparkan umpan, diujung tali nilon selalu ada timah pemberat yang gunanya akan mata kail yang sudah dipasang umpan masuk kedalam air dan disantap oleh ikan.Â
Tetapi ada jenis ikan yang justru senang bermain dipermukaan air yakni "Ikan Belanak". Ikan ini agak gengsian. Tidak mau makan umpan cacing atau udang maupun cumi yang sudah dipotong potong. Santapan kesukaan Ikan Belanak ini adalah roti. Â
Timah pemberat dilepaskan dari tali kail dan sebagai gantinya dipasang "sepotong kayu apung" yang boleh dibuat dari kayu gabus. Sehingga tali kail dan umpan mengambang dipermukaan air dan begitu rombongan ikan belanak tampak ada santapan lezat, maka mereka berebutan memakannya.Â
Bila kail sudah nyangkut kemulut ikan, maka giliran kita yang makan ikan .Â
Tehnik Tarik Ulur
Bila yang menyantap umpan kita ikan yang cukup besar, maka jangan langsung ditarik kuat kuat karena bisa mengakibatkan nilon putus atau rahang ikan yang putus sehingga ikannya terlepas.Â