Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inilah Tulisan yang Patut Dijadikan Contoh Teladan

1 Juni 2022   08:30 Diperbarui: 1 Juni 2022   08:52 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lewat Pancasila, Kita Bangun Peradaban Dunia!

Penghayatan apa yang Kompasianer dapat ketika makin menghayati Pancasila?
Pancasila, barangkali, sudah
 kita tahu dan hafal jauh sejak dini. Akan tetapi, permasalahannya adalah dapatkah kita menginernalisasi nilai-nilai pancasila?(kompasiana.com)

Mari kita simak bahasa yang digunakan dalam kalimat diatas. "Penghayatan apa yang Kompasianer dapat ketika makin menghayati  Pancasila?" 

Silakan membandingkan bila ditulis ulang dalam bahasa yang konon bahasa yang lazim dalam era mileneal ini:" Penghayatan apa yang kalian kalian dapat ketika makin menghayati Pancasila? Pancasila barangkali sudah kalian tahu dan kalian hafal jauh sejak dini. Akan tetapi,permasalahannya adalah dapatkan kalian menginernalisasi nilai Pancasila ?"

Dua alinea yang memiiki arti dan makna yang sama ,tetapi yang satu ditulis bernafaskan nilai nilai Pancasila,seperti tertuang dalam kalimat:"Kemanusiaan yang adil dan beradab" Sebagai  manusia yang beradab,tentu seyogyanya kita memperlakukan sesama manusia ,secara sopan dan beradab ,yakni dengan asas saling menghormati dan saling menghargai. Walaupun mungkin dalam strata sosial kedudukan kita adalah orang terkemuka atau terpandang. Entah karena merasa diri lebih pintar,lebih kaya atau lebih dalam segala hal.

Mengingat bahwa yang membaca tulisan kita terdiri dari berbagai latar belakang yang bersifat multicultural. Berbeda usia,berbeda status sosial dan berbeda dalam adat istiadat. Meng:"kalian kalian" kan orang lain,siapapun adanya,sungguh tidak sejalan dengan asas Pancasila :"Kemanusiaan yang adil dan beradab" Kecuali memang kita berbicara,sebagai guru dalam kelas dan berhadapan dengan murid murid kita saja. Sebagai manusia yang memiliki budi yang luhur,tentu tidak elok bila kita , meng kalian kalian kan orang lain,walaupun mungkin merasa diri kita orang selevel lebih tinggi. Tapi ini hanyalah pendapat pribadi,yang mungkin di era mileneal ini dianggap sudah kuno? Entahlah . Kecuali dalam tulisan Humor,tentu saja tidak menjadi masalah

Mari sama sama kita baca ulang apa yang terkandung dalam Pancasila 

Nilai-nilai Pancasila Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, kelima sila Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah. Karena satu kesatuan utuh dan saling berkaitan. Sila-sila dalam Pancasila adalah rangkaian kesatuan bulat sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain, tidak dapat dibagi-bagi atau diperas. 

Berikut ini nilai-nilai Pancasila yang tertuang dalam kelima sila, yaitu: Baca juga: Makna Bersikap Sesuai Nilai Pancasila

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 
  3. Persatuan Indonesia 
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Catatan Khusus untuk Sila Kedua :

Kemanusiaan yang adil dan beradab 

Nilai ini mengandung rumusan sifat keseluruhan budi manusia Indonesia yaitu mengakui kedudukan manusia sederajat dan sama. Serta mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara yang dijamin oleh negara. 

Sumber gambar dan bacaan : Kompas com dan Kompasiana .com

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun