Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghadapi Masalah Hidup bersama Pasangan Hidup

22 Mei 2022   11:24 Diperbarui: 22 Mei 2022   11:31 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ket.foto: tahun 1965 saat baru menikah dan tinggal di gubuk/dokumentasi pribadi

Merupakan Kekuatan Yang Tak Tergantikan

Hidup tidak selalu seindah kisah cinetron ataupun seindah kisah fantassi Cindererella .Yang menurut kisahnya:"Mereka saling jatuh cinta dan menikah ,serta hidup berbahagia selama lamanya" Enak benar kedengarannya dan bila kita tidak sadar termakan bualan ini,maka akan ikut masuk kedalam perangkap yang manis tapi memabukkan. Seakan dunia ini milik kita berdua ,yang bisa diatur atur menurut maunya kita. 

KIsah cinta dalam sinetron ataupun dalam buku komik,bertolak belakang dengan apa yang dialami secara nayata. Begitu menikah,baru sadar bahwa ada begitu banyak hal dan kejadian,yang berada diluar kendali kita. Yang bila tidak mempersiapkan mental sejak dari sedini mungkin,akan menjerumuskan orang menghadapi hidup dalam ketakutan dan kecemasan. Karena masalah yang satu belum selesai,masalah lain sudah tiba. Suami di phk,anak sakit dan suami isteri saling menyelahkan,maka kalau dianalogikan sebagai sebuah perahu yang lagi berlayar di lautan lepas,perahu sudah mulai bocor dan kemasukan air. Bila tidak cepat disadari, secara perlahan tapi pasti,perabu bersama penumpangnya akan karam dan tenggelam

Mempersiapkan Mental Sedini Mungkin

Agar mampu bertahan menghadapi badai dan gelombang kehidupan,dalam mengarungi samudra kehidupan yang tidak mengenal belas kasih,perlu sedini mungkin mempersiapkan sikap mental bersama pasangan hidup. Sesuai dengan janji pernikahan yang diucapkan :"Aku akan mencintai engkau dalam suka dan duka"  Yang hendaknya dimaknai:"Siap menikmati kesenangan hidup,tapi siap juga untuk saling mendukung dalam menghadapi berbagai masalah hidup" 

Hal inilah yang sejak dari awal pernikahan,kami jadikan dasar saat berada dalam satu perahu,mengarungi samudra kehidupan yang sarat dengan badai dan gelombang kehidupan. Sehingga betapapun pahitnya kehidupan yang kami hadapi atau betapa ganasnya gelombang dan badai kehidupan,kami bersyukur dapat melalui semuanya dengan selamat.

Menempuh pelajaran selama berbulan bulan sudah merupakan tantangan yang luar biasa,apalagi mengarungi samudra kehidupan selama lebih dari setengah abad. Disaat saat petaka kehidupan menimpa,kami saling menguatkan,saling berpegang tangan menghadapi segala musibah .Apa yang terlihat dari luar,seperti itu jugalah kehidupan kami yang sesungguhnya. Setiap malam,sebelum tidur,kami saling berpegangan tangan dan berdoa kepada Tuhan,agar diberikan kekuatan untuk menghadapi setiap masalah hidup dan mencari solusinya.

Tulisan ini memang tidak ditulis secara sistematis dan juga tidak mengambil referensi dari sumber manapuan,selain dari sumber kehidupan yang kami lalu selama lebih dari 57 tahun hidup pernikahan kami

Semoga ada manfaatnya bagi yang membaca

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun