Ket.foto: gambar buku ini hanya sekedar  ilustrasi untuk mendukung konten tulisan ini Dan sama sekali tidak dalam upaya promosi terselubung,karena sudah beberapa tahun tidak lagi dijual /dokumentasi pribadii
Mencoba Memahami Makna Yang Terkandung dari Kata Makrifat
Beberapa hari yang lalu,saya membaca salah satu  tulisan dari seorang Kompasianer,tentang "makrifat" Membaca tulisan ini,saya jadi ingat akan salah satu karya tulis saya yang diterbitkan oleh PT .Elekmedia Komputindo,yang berjudul :"Meraih kesuksesan lewat pencerahan diri:" Buku ini sudah sejak beberapa tahun lalu, sudah tidak lagi dicetak ulang oleh Penerbit. Begitu juga dengan karya tulis saya yang berjudul:"Enlightenment "
Sesuai dengan nokta Surat Perjanjian Kerja Sama, berarti Hak Cipta kembali kepada Pengarangnya,yakni saya sendiri. Buku ini sudah tidak ada lagi dijual ditoko manapun,jadi tulisan ini sama sekali tidak ada hubungan dengan "promosi terselubung" ataupun promosi terang terangan. Melainkan semata mata ingin memahami,makna yang sejatinya tentang kata :"Makrifat "ini.
Apakah dapat dimaknai dengan enlightenment?
Apakah sama intinya dengan yang dimaksudkan dengan "mencapai aktualisasi diri" atau "enlightenment ?" Hal ini semata mata tentang arti kata dari Makrifat dan sama sekali tidak menyangkut masalah agama,karena saya sama sekali tidak mendalami masalah agama ,apalagi tentang agama Islam.
Kembali KejudulÂ
Berpuasa bukan hanya sebatas tidak makan dan minum,melainkan upaya mengontrol diri ,untuk tidak melakukan hal hal yang bertentangan dengan ajaran iman .Lebih lanjut dalam menjalani Ibadah Puasa,manusia diajak untuk merenungkan sejatinya tujuan hidup yang ingin dicapainya.Â
Sekaligus mendalami pandangan hidup yang lebih luas ,meliputi kebesaran Tuhan dan alam semesta ciptaan NYA Â Serta peran kita sebagai makluk ciptaan Tuhan dan aspek kehidupan manusia dalam memahami ,pesan :"Mustahil orang dapat mengasihi Tuhan yang tak kelihatan ,kalau dirinya tidak mampu mengasihi saudaranya yang tampak didepan mata. "Â
Dalam upaya manusia meraih aktualisasi diri,diharapkan dapat memahami bahwa mengasihi Tuhan adalah bersifat vertikal dan horizontal. Vertikal dimaknai tegak lurus kepada Tuhan dan horizontal adalah sesama kita manusia .