Dokumentasi pribadiÂ
Di Swan Valley AreaÂ
Daerah Swan Valley yang lokasinya sekitar 40 kilometer dari pusat kota merupakan daerah perkebunan anggur yang sekaligus dimanfaatkan untuk aneka ragam restoran dan cafe. Ada yang khusus untuk lunch, ada juga yang open sejak dari pagi hingga jelang malam hari. Kala di musim kebun anggur lagi panen, lokasi ini menjadi salah satu destinasi wisata yang mirip dengan kondisi di Margaret River, namun masing-masing memiliki keunikan tersendiri.
Hari ini, cicit pertama kami Hayley merayakan ulang tahun pertama di salah satu restoran yang terluas di sepanjang Swan Road. Ada tempat bermain anak yang sangat luas tentunya lapangan parkir dengan kapasitas puluhan kendaraan. Suasana nyaman dan asri  dan ada live musik, semakin menyemarakan kondisi di sini.
Awal masuk,semua pengunjung wajib menunjukkan Digital Certificate Covid Vaccination sebelum diizinkan masuk. Dan setiap orang yang sudah diperiksa  bukti diri bahwa sudah mendapatkan vasiknasi komplit, tangannya distempel dan baru boleh masuk ke dalam ruangan. Makanan disediakan di meja panjang, terdiri dari Pizza aneka ragam cita rasa dan ada roti dan keju di sudut samping meja. Setiap tamu dipersilakan menikmati santapan siang dengan sistem Self Service dan kemudian membawa piringnya untuk makan di mana mereka duduk bersama grup masing masing.
Giliran Foto Bersama
Usai bersantai ria, sambil menikmati santap siang, seluruh yang hadir berfoto bersama grup masing-masing, karena kondisi ruangan banyak terdapat meja dan kursi, sehingga tidak memungkinkan sekaligus puluhan orang foto bersama. Tanpa terasa hampir 3 jam kami bersama-sama, merayakan ulang tahun pertama cicit pertama kami Hayley
Yang hadir, selain dari kami berdua dan keluarga inti, yakni putra pertama kami sekeluarga juga hadir besan kami dan teman teman Astrid dan Kevin, yakni cucu dan menantu cucu pertama kami. Dan tentu saja hadir disini kedua orang tua Astrid serta keluarga.Â
Karena sudah mendekati jam 3.00 sore , kami pamitan dan pulang dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan karena diizinkan menyaksikan ultah pertama cicit pertama kami.
Kalau dulu, saya hanya ketemu nenek dari pihak ibu saja, sedangkan kakek nenek dari pihak ayah saya tidak pernah ketemu karena sudah meninggal pada tahun 1897, jauh sebelum saya lahir tahun 1943. Isteri saya masih lebih beruntung karena masih sempat bertemu dengan kakek nenek dari pihak ibu dan nenek dari pihak ayah.
Ket.foto: semuanya dokumentasi pribadiÂ
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H