Jangan Bersahabat Dengan Orang yang Akan Menjauhkan Kita dari Tuhan
Seorang sahabat sejati,bukan hanya orang yang selalu ada disisi kita, dalam suka dan dalam duka, tetapi juga orang yang selalu berusaha mengingatkan kita agar jangan pernah jauh dari Tuhan.Â
Sebaliknya, seorang yang dengan berbagai cara mengajak ataupun membunjuka kita agar menjauh dari Tuhan, maka sesungguhnya ia bukan seorang sahabat. Karena itu perlu dijauhi dan jangan lagi melanjutkan hubungan persahabatan dengan orang semacam ini.Â
"A person who reminds you to "Fear Allah" is your true companion worth more than anything and everything this world can possibly offer." (Abu Maryam)
Memahami Makna Sahabat Sejati Dalam Memilih Jalan Hidup
Selama ini yang saya pahami adalah agar jangan pernah  mau melanjutkan hubungan persahabatan dengan orang yang hanya bersikap seperti bayangan atas diri kita.Â
Sewaktu mentari bersinar, ia selalu ikut kemana saja kita pergi. Bahkan meniru apapun yang kita lakukan. Saat kita membungkuk, bayangan ikut membungkuk, saat kita mengangkat tangan, maka bayangan ikut mengangkat tangan. Tetapi begitu sinar mentari meredup, secara perlahan tapi pasti bayangan akan menghilang dari sisi kita dan saat gelap gulita, maka tinggallah kita seorang diri dalam kepekatan malam.
Hal ini mengimplementasikan, di saat kita sedang jaya, sahabat palsu akan selalu ada disisi kita. Kemana saja kita pergi ia akan ikut, tetapi disaat kondisi kita sudah tidak lagi jaya, maka secara perlahan tapi pasti ia akan meninggalkan kita, karena tidak ada lagi yang akan dapat diharapkan dari diri kita.
Pesan yang merupakan Kutipan mutiara Ramadan ini, memiliki pesan moral mendalam,agar selalu hati hati dalam memilih dan menjalin persahabatan. Hindari bersahabat dengan orang yang mengaku sahabat,tapi dengan berbagai cara, baik dengan membujuk, maupun dengan iming iming, menjauhkan kita dari Tuhan. Tidak jarang terjadi, orang yang selama ini dianggap sahabat baik, justru membujuk kita untuk berjalan kearah yang salah dan menuju jurang kehancuran.
Belajar dari pengalaman pribadi, tentu saja sangat baik,karena pengalaman adalah guru terbaik. Tetapi adalah jauh lebih elok bila kita mau membuka diri untuk belajar dari siapapun.Â