Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Puji Tuhan 6 Juta Pembaca Terpenuhi

8 April 2022   08:44 Diperbarui: 8 April 2022   08:46 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terima Kasih Dukungan Admin dan Teman Teman Kompasianers

Malam ini pandangan mata saya terpancang pada Statistik yang berada di bawah Profile saya di Kompasiana,karena terdapat catatan jumlah keterbacaan dari lebih 6 ribu artikel saya ,totalnya 6 juta Pembaca  Kalau total ini dibagikan dengan jumlah artikel yang sudah terposting sejak 9 tahun lalu,memang tidaklah berarti apa apa,karena berarti rata rata tulisan saya hanya dibaca kurang dari 1000 orang. 

Tetapi bagi saya pribadi,hal ini sudah menghadirkan rasa syukur yang mendalam kehadirat Tuhan,karena telah melimpahkan berkat bagi saya sehingga mampu menulis secara berkesinabungan selama lebih dari sembilan tahun berturut turut. Kalau dianggap sudah 10 tahun saya menulis,berarti selama 10 x 365 hari = 3.650 hari,secara tidak terputus saya terus menulis di Kompasiana. Menulis dalam satu hari 10 artikel,tentu tidak mudah,tetapi jauh lebih sulit lagi untuk mampu bertahan setiap hari tanpa terputus menulis .Karena sehebat hebatnya manusia,pasti suatu waktu akan mengalami gangguan kesehatan,termasuk diri saya. Nah,dikala kondisi tubuh sedang tidak sehat atau sedang dalam perjalanan jauh dengan kendaran,tiba dirumah sudah larut malam ,tapi tulisan tetap di posting

Karena itu,saya menyiasati dengan mempersiapkan artikel cadangan ,minimal 3 judul. Yang akan digunakan in case of emergency,seperti yang sudah saya jelaskan diatas.

Kala Tergoda Untuk Berhenti Menulis 

Ada kalanya,saya juga tergoda untuk berhenti menulis,karena berbagai faktor,antara lain merasa tulisan saya  tidak dihargai  atau merasa tulisan saya dari hari ke hari cuma itu ke itu juga 

Tapi bila hal ini menganggu pikiran ,maka saya ingat akan tujuan awal menulis,yakni untuk:

menjalin hubungan persahabatan

mengaplikasikan hidup berbagi melalui tulisan

melawan pikun 

menjadikan hidup lebih bermakna

Bila sudah demikian,maka semangat yang tadinya sudah loyo dan hampir padam,menyala kembali. Walaupun tulisan saya sudah ketinggalan zaman tetapi masih mendapatkan tempat di kolom pilihan . Hal ini sudah lebih dari cukup bagi saya,untuk menetapkan agar terus menulis,selama Tuhan masih memberikan saya kesempatan untuk itu

Terima kasih kepada Admin dan kepada semua teman teman Kompasianers,baik yang sudah pernah bertemu tatap muka,walaupun yang belum pernah ketemu,karena masih baru menulis di Kompasiana Semoga tahun ini Tuhan mengizinkan kita bertemu di tanah air

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun