Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sebungkus Nasi Bukankah Lebih Berarti Dibanding Hanya Rasa Simpati?

6 April 2022   07:56 Diperbarui: 6 April 2022   08:27 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Apa Yang Bagi Kita Tidak Berarti Boleh Jadi Bagi Orang Lain Merupakan Sebuah Kebutuhan 

Sebungkus nasi rames yang harganya cuma 20 ribuan rupiah bagi kebanyakan orang tak berarti apapun. Karena sekali duduk makan di rumah makan Padang  makan berdua mungkin harus mengeluarkan dana minimal seratus  ribu rupiah. . Setiap kali makan di restoran Sari Minang di Jalan Juanda Jakarta pusat, kami minimal bayar 150 ribu rupiah untuk makan berdua Apalagi bila makan direstoran, tentu akan lebih tebal lagi yang harus dibayar.  

Tetapi jangan lupa, disaat yang sama ada banyak orang yang tidak mampu beli sebungkus nasi rames atau sebungkus nasi rames harus dimakan bertiga. Ini pengalaman pribadi yang pernah kami alami selama bertahun tahun sewaktu hidup masih bernafas dalam lumpur. Karena itu, ketimbang hanya melontarkan kalimat "Kasihan ya mereka hanya makan sebungkus nasi rames untuk 3 orang" atau "Saya ikut terenyuh menyaksikan orang tidak bisa beli sebungkus nasi", bukankah lebih berharga kita berikan mereka sebungkus nasi rames ?

Disaat kita sibuk meributkan,makanan di restoran mana yang enak,diluar sana ada jutaan orang lagi berdoa :" Ya Tuhan,bukakanlah pintu hati mereka yang hidupnya berkecukupan. Agar tergerak hatinya membagikan sebungkus nasi kepada kami "

Alasan Tidak Sempat?

Saya mau berbagi sebungkus nasi rames setiap hari, tapi saya sibuk urusan pekerjaan.? Hal ini tepat bila dikatakan 10 tahun lalu,tapi zaman sudah berubah . Di era digital ini kalau memang ada niat untuk mengaplikasikan hidup berbagi tidak perlu beranjak dari tempat duduk . 

Cukup angkat ponsel dan kirimkan pesan  kepada salah seorang keponakan yang tinggal di kampung "Halo Nila, Om tranferkan uang ya tolong belikan nasi bungkus dan kasihkan kepada orang yang membutuhkan" 

Dan Nila menjawab " Maksud Om khusus famili kita?" 

"Bukan Nila, boleh kepada siapa saja, nggak musti famili dan kenalan "

" Kalau  bagi mereka yang mau buka puasa tapi tidak ada makanan boleh Nila bagikan Om?"

"Tentu saja boleh Nila"   Begitu inti chatting kami 

Keesokan harinya dapat kabar dari Nila "Om sudah Nila bagikan, mereka sangat bersyukur dapat makan nasi pake rendang" Nila ikut bahagia bisa ikut membagikan nasi bungkus bagi yang membutuhkan.  Nila ikut bahagia menyaksikan mereka menerima dengan wajah berseri seri dan mengucapkan berkali kali :"Alhamdulilah"   Terima kasih Om sudah memberikan kepercayaan kepada Nila untuk ikut serta menerapkan hidup berbagi .

Berbahagialah Yang Bisa Memberi

Menyaksikan orang bisa makan enak hanya dengan uang 20 ribu rupiah sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri. Benarlah the wisdom words "Berbahagialah yang bisa memberi".

Untuk dapat menerapkan hidup berbagi di era digital ini kita tidak perlu lagi berkunjung ke kolong jembatan atau ke sudut kota. Cukup transfer dana kesalah satu keponakan yang dengan senang hari akan membantu mendistribusikannya Ketimbang kita hanya bergumam "Kasihan ya  tengok orang miskin tidak bisa makan" Benar nggak teman teman semuanya?

Untuk menerapkan hidup berbagi tidak harus tunggu jadi kaya 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun