Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Filateli Sudah Kehilangan Gaung?

30 Maret 2022   07:34 Diperbarui: 30 Maret 2022   07:45 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

29 Maret Hari Filateli Indonesia 

Hobi mengumpulkan perangko seakan sudah memasuki masa senjakala. Untuk membuktikan,tidak perlu membuang waktu berselancar di google. Cukup bertanya pada anak atau keponakan maupun para siswa. Adakah diantara mereka yang hobi mengumpulkan perangko? Hampir dapat dipastikan mereka akan geleng kepala,malahan bingung  mendapatkan pertanyaan seputar perangko,yang sudah hampir dilupakan diera digital ini. 

Kirim surat yang dulu butuh waktu berhari hari,bahkan berminggu minggu ,kini hanya dalam tempo satu menit  sudah sampai keseluruh pelosok dunia. 

Dulu untuk mengirim surat, perlu beli sampul surat dan kertas. Menulis dan kemudian membawa ke Kantor Pos .Tidak jarang harus antrian sebelum dapat giliran beli perangko. Bayangkan berapa banyak waktu dan tenaga serta uang untuk hanya dapat mengirimkan sepucuk surat.  Dari Padang ke Bukittinggi yang berjarak tempuh hanya sekitar 2 jam,tapi surat bisa sampai paling cepat dua hari. Apalagi kirim surat ke Betawi,bisa sebulan baru tiba 

Tapi itu kisah masa lalu,dimana perangko masih merupakan primadona dalam dunia surat menyurat ,baik urusan pribadi,maupun urusan bisnis . Kini zaman sudah berubah dan perangko sudah merupakan masa lalu ,khususnya bagi generasi mileneal

Kilasan Tentang Hobi Mengumpulkan Perangko

Ada yang eksis meski tak lagi penting untuk kebanyakan orang, namanya prangko. Jika dulu menjadi benda paling dicari untuk bertukar informasi, prangko kini bergeser menjadi hobi yang tak lagi murah. Prangko memiliki sejarah panjang sebelum bergeser menjadi sebuah hobi yang digeluti banyak orang, sebelum dijuluki rajanya hobi dan hobi para raja atau 'king of hobbies and hobby of the kings'.
Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/

Saya masih menyimpan beberapa album perangko. Awalnya mau saya berikan kepada salah seorang cucu,yang berminat untuk mengumpulkan perangko. Tapi ternyata hanya dijawab dengan senyum manis,sambil geleng kepala. Akhirnya album tersebut menjadi warisan abadi yang disimpan dalam lemari .

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Dapat Dijadikan Untuk Mengabadikan Kenangan

Sesungguhnya ,perangko dapat dijadikan sarana untuk mengabadikan momentum berharga dalam keluarga. Foto kenangan akan dicetak dalam format perangko dan berlaku sebagai alat kirim surat yang sah.  Sayang sekali tidak banyak orang yang tertarik untuk mengabadikan kenangan manis dalam wujud perangko

Caranya

Pilih salah satu hasil jepretan yang terbaik
Bawa ke Kantor Pos Pusat
Tanyakan ke informasi
Serahkan flash disk untuk discanning'
Tentukan mau dicetak dengan nilai nominal berapa
motif perangko boleh di pilih
Perangko ini sah, sebagai perangko regular

Hanya dibutuhkan  waktu satu jam dan dana seratus ribu rupiah. Tapi ini kisah dulu,kini saya sudah tidak tahu lagi apakah Kantor Pos masih melayani  produksi perangko kenangan ini atau tidak

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Pernah Menjual Satu Album Perangko

Sewaktu hidup kami morat marit ,pernah satu buku album perangko saya jual dan menghasilkan nilai jual yang fantastis . Tapi syukur setelah hidup kami membaik, album perangko yang kami simpan sejak lebih dari 50 tahun lalu, masih tersimpan utuh dalam lemari. Mudah mudahan salah satu cicit kami,kelak berminat melanjutkan hobi mengumpulkan perangko

Selamat memperingati hari Filateli Indonesia 

Tjiptadinata Effendi
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun