Sebuah KejutanÂ
Hidup ini ibarat sekeping mata uang yang selalu menampilkan dua sisi dalam kehidupan. Ada kalanya suka dan ada kalanya duka.Begitu juga dalam hubungannya dengan dunia tulis menulis di Kompasiana,konsep "suka dan duka" ini tak terelakan . Sewaktu menerima "Surat cinta" dari Admin yang berbunyi:" Mohon maaf ,tulisan anda yang berjudul "Semau gue " kami hapus ,karena melanggar ketentuan yang ada" Menerima "Surat cinta " semacam ini tentu saja akan menghadirkan rasa kekecewaan yang mendalam. Sudah bersusah payah menulis dan menghabiskan waktu berjam jam ,serta berharap akan ditempatkan di kolom Artikel Utama,malahan dihapus . Tapi begitulah kenyataannya,karena itu tidak banyak orang yang mampu bertahan untuk tetap menulis selama bertahun tahun.Â
Sisi Positif
Mengedepankan sisi negatif atau yang "tidak enaknya" saja,tentu tidak fair. Tulisan seharusnya berimbang. Kalau menampilkan sisi yang tidak enak,tentu wajarlah bila menampilkan sisi positifnya. Antara lain, sewaktu judul tulisan saya tidak tepat,maka Admin serta merta membantu memperbaikinya Begitu juga bilamana ilustrasi tidak sesuai konten tulisan,maka  Admin berbaik hati untuk menggantikannya dengan  ilustrasi yang serasi. Untuk mana tentu saya mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga
Kembali Kejudul
Pagi tadi sewaktu membuka kotak surat didepan rumah,ternyata ada kiriman untuk saya  Dan ketika saya bukan bungkusannya ternyata isinya adalah sebuah buku yang ditanda tangani oleh penulisnya,yakni Eidina Budi Teomarga yang dikirimkan dari Quensland .Ada tulisan sebagai berikut:"
Terima kasih Opa Tjiptadinata Effendi untuk supportnyaÂ
Semoga sehat selalu
Dari : Eidina
Buku ini saya terima ,karena bulan yang lalu pernah menuliskan artikel berjudul: "Eidina Dalam Usia 12 Tahun Sudah Berhasil Menerbitkan Karya Tulisnya (https://www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/61fd21a0bb448625694f13c2/eidina-dalam-usia-12-tahun-sudah-berhasil-menerbitkan-karya-tulisnya)
Pada waktu itu,saya sungguh tidak tahu,bahwa Penulisnya sudah saya kenal sejak masih kecil dan sering dibawa oleh orang tuanya ,yang merupakan sahabat lama kami di Semarang. Tentu saja hal ini merupakan sebuah surprise bagi saya dan isteri. Karena ternyata gadis remaja berusia 12 tahun yang menjadi Penulis buku :"A Spooky House in the Woods" ,kini sudah kuliah di negara bagian Queensland. Tepatnya di Queensland University of Technology ,mengambil jurusan :"Education of early childhood"
Kompasiana Mempertemukan Sahabat Lama dan Anak Yang Hilang
Hal semacam ini bukanlah untuk pertama kalinya terjadi,karena entah sudah berapa kali saya mendapatkan pesan dari sahabat lama yang sudah kehilangan kontrak sejak puluhan tahun lalu,ternyata menyambung kembali setelah membaca tulisan saya di Kompasiana. Termasuk siswa saya sewaktu mengajar di SMP PIUS di kota Padang. Hal inilah yang merupakan salah satu motivasi saya untuk tetap bertahan menulis di Kompasiana,karena telah terbukti menjadi jembatan mempertemukan saya dengan sahabat lama dan kerabat yang sudah belasan tahun kehilangan kontakÂ
Salah satunya adalah Eidina,yang sudah kami kenal sejak masih kecil dan kemudian kehilangan kontak selama belasan tahun,tetiba ketemu lagi,setelah saya menulis artikel tentang dirinya dan hasil karya tulisnya di Kompasiana Kini Eidina yang lahir pada tahun 2001 berarti sudah berusia 21 tahun.  Sebuah surprise yang sangat menyejukan hati  Kami berdua bersyukur putri sahabat kami  tak lama lagi  akan menjadi sarjanaÂ
Tjiptadinata Effendi