Kami tidak selalu makan direstoran karena lebih suka menikmati ikan bakar atau nasi dan sambal udang balado atau nasi Padang ketimbang makan direstoran yang harganya mahal tapi kurang pas dengan selera.
Kehidupan semacam ini tidak akan pernah dapat dirasakan diluar negeri walaupun cukup dana didalam dompetÂ
Kemudian karena putra pertama dan putri bungsu kami sudah menetap di Australia dan mengajak kami berdua tinggal bersama mereka, akhirnya kami memutuskan untuk menetap di Australia.Â
Karena Unit apartement kosong sedangkan maintenance fee setiap tahun harus bayar maka kami memutuskan untuk menjualnya. Tersisa hanya satu unit kecil yang luasnya hanya 40 meter persegi yang tetap kami pertahankan sehingga kapan kami ke Jakarta sudah ada tempat tinggal. Â
Begitu juga kendaraan kami jual karena tidak efektif kami simpan hanya untuk dipakai setahun sekali.Â
Karena itu, setelah kami menetap di Australia setiap kali ada kesempatan pulang, maka selain dari kembali ke kampung halaman di Padang kami pasti singgah di Jakarta.
Selain dari karena putra kedua kami Irwan tinggal di Jakarta, sekaligus kota Jakarta merupakan kota kenang kenangan bagi kami berdua yang tidak mungkin kami lupakan
Jadi ingat lirik lagu "Tanah airku tidak kulupakan... Kan kukenang selama hidupku... Walaupun saya pergi jauh... tak kan hilang dari kalbu. Tanahku yang kucintai...Engkau kuhargai..."
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI