Bahaya Meditasi Tanpa Tuntunan
Sepintas tampaknya meditasi adalah hal yang sangat mudah,siapapun dapat melakukannya. Duduk bersila ,rileks dan mata dipejamkan. Mulut komat kamit dan sekilas tampaknya orang sudah melakukan meditasi. Tetapi sesungguhnya meditasi tidaklah semudah seperti yang diperkirakan banyak orang. Bilamana dibandingkan dengan aktivitas phisik,maka adalah jauh lebih mudah melakukan tindakan phisik,seperti menyapu rumah,membersihkan kebun dan sebagainya. Walaupun mungkin terasa letih,tapi semuanya dapat dilakukan dengan mudah .
Manfaat meditasi :
mencapai ketenangan batin
meningkatkan kepasrahan diri kepada Sang Mahapencipta
menumbuh kembangkan kasih dan pengampunan dalam diri
menghadirkan kekuatan untuk memaafkan orang yang sudah menyakiti kitaÂ
menjauhkan diri dari sifat ketamakan dan keangkuhan diri
membuka diri untuk memberi tanpa pamrih
semakin mendekatkan diri kehadirat Sang Mahapencipta
mencapai pencerahan diri untuk memaknai arti kehidupanÂ
Meditasi bukanlah sebatas duduk bersila dan mata terpejam serta mulut komat kamit,melainkan sebuah memasuki alam spiritual dalam upaya mendekatkan diri kehadirat Sang Mahapencipta. Duduk bersila dan sikap tubuh lainnya,hanyalah sebatas apa yang tampak secara kasat mata. Sedangkan spirit dari meditasi hanya dapat dirasakan oleh orang yang melakukannya.
Godaan Saat Melakukan Meditasi
Begitu mata dipejamkan,pikiran menerawang kesana kemariÂ
Berbagai kejadian yang terjadi ,bagaikan film yang diputar ulang dialam pikiran
Wajah orang yang pernah melukai hati terbayangÂ
Dengan berdoa dan pasrah diri,akhirnya berhasil masuk kedalam kondisi meditatif
Seakan sukma mulai meninggalkan raga
Tubuh bisa bergoyang kiri dan kanan tanpa disadari
Semuanya ini sesungguhnya merupakan hal yang wajar dari pengalaman bermeditasi. Â Tetapi ada hal hal yang penting untuk diwaspadai,yakni terjebak dalam alam halusinasi . Saking terhanyut ,bisa terjadi orang terjebak dalam halusinasi. Tetiba terjadi penampakan ,ada roh nenek moyang yang datang ,sehingga tanpa sadar mulai berbicara sendiri. Orang yang menyaksikan pasti akan heran,menyaksikan kita berbicara sendiri,seakan akan sedang berhadapan dengan seseorang,padahal tidak ada siapapun disana.
Bila hal ini dibiarkan,maka niat awal bermeditasi untuk mendapatkan pencerahan dan ketenangan batin,malahan berubah menjadikan kita sosok yang menakutkan bagi keluarga. Kejadian semacam inilah yang sudah sering saya temui sewaktu menjelajahi nusantara memberikan tuntunan meditasi.
Beragam halusinasi :
merasa yakin bahwa dirinya sedang berhadapan dengan seseorang
seakan mencium bau sesuatuÂ
merasa ada orang yang memegang pundaknyaÂ
seakan mendengarkan suara orang lagi meratapÂ
merasa dirinya dikerubuti banyak serangga
Halusinasi ini secara langsung mempengaruhi suasana hati dan pikirannya,serta secara tanpa sadar memberikan reaksi yang sama sekali tidak masuk akal ,serta menjadi sosok yang menakutkan bagi keluarga.Salah satu Client saya, sebut saja namanya Edy. Masih muda ,tapi saking tenggelam dalam alam halusinasi,sehingga ia berbicara dengan dinding ,sewaktu lagi bekerja di kantornya. Bagi dirinya,semua orang dikantornya aneh,padahal sesungguhnya dirinya yang mengalami kelainan kejiwaan akibat kesalahan dalam melakukan meditasi Akibatnya ia diberhentikan dari pekerjaannya.Â
Tidak ada guru atau buku manapun yang mampu mengajarkan bagaimana melakukan meditasi dengan benar,tetapi alangkah baiknya bagi yang belum terbiasa melakukan meditasi,mendapatkan tuntunan dai seseorang yang sudah terlatih selama puluhan tahun dalam melakukan meditasi. Demi untuk menghindari ,jangan sampai tenggelam dalam alam halusinasi,yang dapat menghancurkan seluruh hidupnya,bahkan merusak kebahagiaan dalam rumah tangga. Bayangkan bila dalam keluarga kita ada salah seorang yang berbicara pada dinding atau ketawa sendiri,bagaimana perasaan anggota keluarga lainnya?
Karena itu,bagi yang berminat untuk melakukan meditasi,mintalah tuntunan dari orang yang sudah berpengalaman,agar jangan sampai tersesat dialam spirittual
sumber bacaan: Meditasi jalan untuk kesembuhan lahir batin ,karya :Tjiptadinata Effendi
Tjiptadinata Effendi
              Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H