Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menghadapi Masalah Cultural Shock di Australia

14 Maret 2022   08:58 Diperbarui: 14 Maret 2022   09:02 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Ditulis Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Kaget karena tetiba dihadapkan dengan perbedaan budaya sesungguhnya tidak hanya terjadi bila orang berkunjung ke luar negeri. 

Bukan hanya bila berkunjung ke Australia saja, tapi hal yang sama bisa saja terjadi bila mengunjungi negara lain. 

Misalnya bila berkunjung ke negeri Belanda, orang akan mengalami cultural shock saat jalan jalan menemukan bahwa di estalase, bukannya patung yang dipajang melainkan wanita hidup. 

Tapi karena saya dan isteri sudah tinggal di Australia dibeberapa negara bagian seperti di Queensland kami pernah tinggal di kota Townsville selama dua tahun. Pernah tinggal di Wollongong di negara Bagian New South Wales selama 5 tahun dan sejak 4 tahun belakangan ini tinggaldi Burns Beach ,di negara bagian Western Australia. 

Hidup berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya ini menghadirkan berbagai pelajaran berharga dalam menghadapi aneka ragam Cultural Shock. Antara lain :

diundang hadir acara ulang tahun,tapi untuk makan dan minum bayar masing masing

kalau dikampung halaman kami menyaksikan kaum wanita berpakaian tertutup,disini sudah biasa "open house" 

bersahabat bertahun tahun,tapi saling tidak tahu ,apakah sahabat kita beragama apa? Atau malah tidak beragama

hubungan dengan tetangga sangat baik,tapi  tidak ada istilah pinjam meminjam dalam hal apapun

kalau diundang makan kerumah teman dan ada catatan pada kertas undangan :"bring your own plate" ,berari bawa makanan sendiri

kalau lagi berbicara dan kita masih sibuk melihat ke ponsel.maka lawan bicara akan meninggalkan kita 

saat lewat didepan cafe bila ada wanita menyapa:"Good morning darling.what can I do for you?" jangan buru buru Grr

masuk ke toilet digital dan lupa tekan tombol :"lock" jangan kaget,belum selesai tugas,tetiba pintu terbuka ,karena disangka kosong

ikut ujian test driving,belum mulai ujian sudah dibilang :"fail" anda gagal,karena salah satu ban kendaraan sudah tidak layak pakai

dan seterusnya

Jangan Panik

Aturan pertama yang tertulis mengingatkan kepada setiap orang yang mengunjungi Australia, "Jangan menghakimi orang sesuai dengan hukum yang berlaku di negeri anda" 

Misalnya melihat wanita jalan melenggang dengan pakaian minim, jangan gatel mau coba menegor karena kita di negeri orang.  Jangan lupa dimana bumi dipijak disana langit dijunjung. Bila tidak kuat menjunjung langit maka jalan terbaik cepat cepat pulang kampung. Karena disini kehidupan privasi orang sangat dihargai. 

Bila parkir didepan rumah sendiri tetiba dapat Surat Tilang jangan kaget, karena kalau didepan rumah ada troktoar maka dilarang sepanjang waktu memarkir kendaraan sehingga menghalangi pejalan kaki. 

Dan bila pohon yang kita tanami di pekarangan rumah sudah terlalu besar, maka karena merasa kita yang menamaninya maka berhak menebangnya. Tetiba datang surat denda karena menebang pohon tanpa izin. 

Atau punya pekarangan luas dan cukup dana, maka mulai panggil pemborong untuk membangun kolam renang pribadi. Jangan kaget bila tetiba pekerjaan dihentikan karena untuk membangun kolam renang ,alaupun diatas tanah hak milik sendiri harus ada izin dan siap mematuhi seluruh aturan yang berlaku. Baik tentang kedalamannnya, kebersihan dan pagar disekelilingnya

Hal lain

Walaupun hubungan dengan para tetangga cukup baik, tetapi bila anjing kita ribut sepanjang hari atau hewan peliharaan kita menyebabkan tetangga merasa terganggu, maka jangan heran bila tetiba datang surat tegoran dari pemerintah setempat karena mendapatkan laporan tetangga bahwa hewan peliharaan kita bising sepanjang hari hingga menganggu tidur siang mereka

Kesimpulannya: menghadapi aneka ragam perbedaan budaya jalan terbaik adalah tetap tenang dan patuhi semua aturan. Bila tidak tahu, alangkah eloknya bertanya pada sahabat kita yang sudah lebih lama tinggal. 

Sehingga dengan demikian "Dimana bumi dipijak disana langit dijunjung dapat terpenuhi dan kita dapat menikmati hidup di negeri orang tanpa harus berurusan dengan hukum

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun