Maju Terus atau Terlindas Arus KehidupanÂ
Kita semua pasti sudah pernah mendengarkan kalimat "Onward, no retreat". Maju terus, pantang mundur!
Agaknya hal ini sangat tepat bila disematkan dalam menjalani hidup. Kalau boleh dianalogikan ibarat berada dalam arus lalu lintas, maka begitu tetiba kita berhenti di tengah jalan maka kita akan terlindas oleh arus kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Bahkan ragu-ragu mengambil keputusan saat berada di persimpangan jalan, sudah sangat berpontesial menenggelamkan kita dalam bahaya maut.
Misalnya, saat lampu hijau mulai menyala dan kita masih bingung mau jalan terus, belok kiri, atau belok kanan.
Sementara di belakang kita bunyi klakson bertubi tubi mengingatkan agar kita bergerak. Maka akhirnya kita tancap gas dalam kebingungan, sehingga justru masuk ke jalan yang berlawanan arah, maka apa yang akan terjadi sudah dapat dibayangkan.
Bukan hanya mencelakakan diri sendiri, melainkan pengguna jalan raya lainnya. Hal ini sudah tak terhitung kalinya terjadi dimana mana dan masih terus berlanjut, karena orang mengemudikan kendaraan dalam keadaan pikiran tidak terkonsentrasi
Kembali ke Judul
Bila dijadikan kilas balik dalam ruang kehidupan lainnya, hal ini juga terjadi walaupun dalam wujud dan kondisi yang berbeda.
Saat berada di persimpangan jalan hidup, timbul keraguan dalam diri dan bingung jalan mana yang akan ditempuh, karena begitu banyak godaan dalam perjalanan hidup kita.
Dan begitu kita terhenti dan ragu dalam mengambil sebuah keputusan, maka kita akan terlindas oleh arus kehidupan, yang seringkali tidak mengenal belas kasih.
Dalam saat seperti inilah kedewasaan sikap mental kita diuji dan teruji. Mampukah kita lulus dalam ujian di Universitas Kehidupan atau sebaliknya?
Bila kita belajar di Universitas manapun di dunia ini, bila tidak lulus ujian, masih ada kesempatan untuk ikut ujian lagi. Tetapi di University of Life, tidak akan ada kesempatan lain bila kita gagal.
Karena itu perlu selalu mawas diri dan hati-hati dalam bertindak, sekali salah mengambil keputusan, maka kelak hanya akan ada penyesalan tak berujung.
Ratap tangis tak akan mampu mengubah apa yang sudah terjadi. Seperti yang pernah saya tulis dalam buku karya tulis saya Your Choise is Your Life.Â
Hanya sebuah renungan kecil di hari Minggu pagi
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H