Mengapa Bisa Begitu?
Sewaktu hidup masih morat marit di kampung halaman,salah satu impian adalah merantau,demi untuk mengadu untung ditempat lain. Tetapi ternyata langkah awal merantau ke Medan ,gagal total dan akhirnya dengan menebalkan kulit muka,kembali ke kampung halaman dan mulai lagi dari nol besar.
Setelah kerja keras belasan tahun,akhirnya kami bangkit dari keterpurukan dan untuk ukuran di kota Padang,dapat disebut sebagai :"orang berada" .Maksudnya,punya rumah permanent dan kendaraan baru serta perusahaan yang mandiri. Â Seakan akan terbangun dari mimpi buruk,tahun 1990 kami kembali meninggalkan kampung halaman dan merantau ke Jakarta.Â
Pada awalnya,serasa berada di Taman Firdaus. Kami tinggal di Mediteranean Lagoon Apartement  di lantai 18 U. Apartement ini merupakan hadiah ulang tahun untuk isteri tercinta,karena itu kami memilih di lantai 18 U. karena isteri ulang tahun pada tanggal 18 Juli .
![ket.foto: apartemen dimana kami dulu tinggal/dokumentasi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2022/02/22/apartemen-2-6214d040dd3943652a0b8f62.jpg?t=o&v=770)
Kolam renangnya dilengkapi dengan Whirpool,yakni yang airnya hangat dan bergetar. Enak banget rasanya. Â Mau ke Sauna tinggal melangkah beberapa meter dan disana ,kami bisa mandi sauna tanpa bayar apapun,karena sudah termasuk fasilitas apartement.Â
![dokumentasi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2022/02/22/kolam-renang-6214cfe58700647c2f4a9822.jpg?t=o&v=770)
Bila setelah berenang,merasa haus atau lapar,tidak perlu kemana mana. Cukup melangkah berapa meter dan disana ada Cafe yang cukup elite .Atau bisa berbelanja di Mini market. Ada minuman dingin atau hangat,terserah mau yang mana.Â
Enak dan nikmat banget rasanya hidup dalam lingkungan serba ada. Setiap kali keluar gedung parkir,maka Satpam memberi hormat dengan sikap militer. Serasa seperti jenderal rasanya. Tapi entah kenapa,bila malam tiba dan kami duduk dalam ruangan,tetiba  rasa rindu kampung halaman seakan mendesak dalam dada.  Maka setiap tahun,minimal sekali kami pasti pulang kampung
![dokumentasi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2022/02/22/burns-beach-naskah-1-6214d360dd394353ac29e722.jpg?t=o&v=770)
Di Australia,kami pernah tinggal di kota Townsville ibu kota negara bagian Queensland. Kemudian pindah ke New South Wales dan kini di Western Australia. Kami tinggal hanya berjarak sekitar seratus meter dari pantai Burns Beach yang merupakan salah satu destinasi wisata disini. Sehingga bila kami ingin main main di pantai,tidak perlu berkendaraan,tapi cukup berjalan kaki.
![dokumentasi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2022/02/22/burns-beach-7-jpg-6214d3c8bb44864f20787752.jpg?t=o&v=770)
Apakah hal ini dirasakan juga oleh para Perantau lainnya ataukan hanya saya yang cengeng,entahlah
Tanah airku tidak kulupakan
Kan kukenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Takkan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai.
Engkau kuhargai...........
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI