Tetiba Desi yang mengurus bagian pesanan minuman datang mendekati saya dan bilang :"Maaf Om,ada yang pesan Bir dan Tuak. Kita tidak punya persediaan" Saya baru kaget dan langsung berdiri:"Maaf ya teman teman,di rumah makan Padang,tidak ada bir dan tuak."Serentak bagaikan koor terdengar jawaban :"Tidak apa apa Opa" Tapi disela jawaban senada,ada seseorang bilang"Kata si Opa boleh pesan apa saja,nah kita pesan bir,tidak ada ,pesan tuak juga nggak ada,mau pesan brandy,gimana?" Untuk mencairkan suasana yang agak tegang,saya bilang gini: " teman teman kalau untuk minum bir,wine atau brandy,ntar kalau datang ke Australia,Opa traktir sampai mabuk ya" Dan semuanya tampak puasÂ
Masakan Padang Yang Disediakan:
Gajebo,randang,dendeng batokok, talu balado,ikan bakar , Jengkol balado,  udang petai balado, ayam panggang ,gule cubadak, babek, soto Padang, taruang balado,gulai cancang, udang samba lado dan seterusnya. Langsung saja saya berdiri dan bilang :"Teman teman semua,silakan makan,masih ada teman teman yang terlambat datang,nggak masalah .Pokoknya all you can eat "  Sambil makan,mata saya melirik ke pintu masuk,siapa tahu ada teman teman selain yang sudah disebutkan namanya.
Hingga menjelang jam 2.00 siang,santap siang bersama hampir 200 sahabat Kompasianer usailah sudah. Kami saling menyalami dan sementara itu isteri saya membagikan kenangan kecil yang dibawa dari Australia. Sungguh sebuah pertemuan akbar,yang menghadirkan rasa syukur mendalam dan menjadi kenangan indah sepanjang hayat.Â
Mohon maaf bila ada nama nama yang ditulis tidak tepat dan mungkin ada satu dua yang terlewatkan. Tulisan ini sebagai uji coba sebelum pertemuan akbar terlaksana secara face to face.
Salam hangat dari kami berdua
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H