Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Benarkah Citizen Journalist Menulis untuk Kalangan Atas?

18 Februari 2022   19:53 Diperbarui: 18 Februari 2022   20:25 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pinterest.com/princesasempreendedoras.com

Sedangkan Jurnalis Profesional Menulis Untuk Dibaca Semua Lapisan Masyarakat

Seandainya saya bukan salah seorang Penulis yang disebut sebagai salah seorang dari Citizen Jurnalist atau Jurnalis Warga, maka begitu membaca judul yang menohok diatas, saya akan dimarahi beramai ramai. Bahkan boleh jadi akan di Polisikan, karena dianggap mencemarkan nama baik dari Jurnalis Warga. 

Di antara sekian banyak sanak keluarga yang ikut membaca tulisan saya dan isteri yang dipostingkan di Kompasiana,a da seorang keponakan saya yang komplain, sambil bercanda:" Om ,yang bisa membaca tulisan Om dan Tante, hanyalah dari kalangan menengah keatas. Sedangkan tulisan Jurnalis Profesional dapat dibaca oleh semua lapisan masyarakat.  

Hingga disini, saya belum paham maksud  Jack, putera sahabat kami,yang sudah saya anggap sebagai keponakan saya. Saya kira hanya sekedar bercanda. Tetapi Jack mengatakan: "Bahwa untuk dapat membaca tulisan di Kompasiana, minimal harus punya Ponsel. Dan tentunya Ponsel yang masih ada pulsanya. Tanpa memiliki prasarana ini, orang tidak mungkin dapat mengakses tulisan di Kompasiana.

Sedangkan apa yang ditulis di Koran, dapat dibaca oleh semua orang. Seandainya tidak punya uang untuk beli koran, maka hanya dengan bersabar hingga esok harinya, maka koran sudah mengalami masa kadaluarsa dan tidak lagi bernilai jual. Sehingga dapat dibaca oleh orang banyak, apalagi bila ditempelkan di dinding Kantor Kelurahan ataupun Kantor Camat. Sedangkan para pembaca dari Kompasiana adalah mereka yang memiliki sarana Laptop atau Handphone dan tentunya pulsa untuk mengakses tulisan di Kompasiana 

Lebih jauh ,masih sambil bercanda ,Jack mengatakan ,hal ini dapat dilihat dari tulisan yang paling banyak dibaca adalah tulisan tentang perkembangan politik , investasi puluhan juta rupiah, cara mengelolah keuangan keluarga, mode dan musik . Sedangkan berita tentang banjir dan kelaparan di desa,jarang yang mendapatkan tempat di kolom Terpopuler ,apalagi di Kolom Artikel Utama. K Masih  menurut Jack yang juga adalah salah seorang Silent Reader di Kompasiana ,hal ini membuktikan bahwa Kompasiana masih belum merakyat. Tentu saja ,saya tidak merasa perlu untuk berargumentasi,apalagi posisi saya hanyalah sebagai satu dari sekian puluh ribu Penulis di Kompasiana ini.

Setidaknya bersyukur

Setidaknya kita patut bersyukur ,bahwa keberadaan para Penulis sebagai bagian dari Citizen Journalisme atau Jurnalis Warga, telah memiliki wadah untuk menulis ,yang dapat diakses oleh seluruh pembaca di dunia.Walaupun tidak mungkin dapat terjangkau oleh mereka yang tidak punya Laptop atau minimal Ponsel yang masih ada pulsanya.  

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun