Sebelum Memutuskan Menerbitkan Buku Mutlak Diperlukan Ektra Hati Hati
Kalau artikel terlanjur diposting ternyata berita yang ditulis, isinya cuma hoaks yang dapat menimbulkan kegalauan dalam masyarakat, maka begitu sadar, maka walaupun melalui HP, artikel tersebut dapat dihapus. Bahkan saat kita sedang berada dalam perjalanan.
Hal ini berbeda bila kita sudah memutuskan untuk membukukan tulisan kita. Maka perlu ekstra hati-hati. Karena sekali buku naik cetak, tidak mungkin dapat di-"delete" lagi. "Kebohongan" yang kita tulis akan menjadi abadi yang akan menjadi beban batin bagi kita seumur hidup. Termasuk bila konten buku tersebut mengandung unsur plagiat, maka kelak buku tersebut bukan lagi sesuatu yang dapat dijadikan kebanggaan terhadap anak cucu, malahan hanya akan mempermalukan diri sendiri.
Salah satu contoh, sebelum buku buku tentang pelajaran teknik reiki dan meditasi yang dicetak di PT Elekmedia Komputindo di Jakarta yang kemudian dijadikan referensi oleh Wikipedia. Bayangkan, seandainya yang saya tulis dipraktikkan oleh pembaca, tetapi ternyata berpontensial membahayakan dirinya, maka mau dikemanakan wajah saya? Inilah salah satu bentuk rasa tanggung jawab sebagai seorang Penulis, yakni menahan diri untuk tidak menuliskan hal hal yang belum terkonfirmasi.
Tjiptadinata Effendi