Berhenti Menulis? Nama Anda Akan Dilupakan Orang !
Hal ini merupakan konsekuensi logis bagi seorang Penulis yang memutuskan untuk berhenti menulis.Â
Bagi seorang Penulis Profesional yang menulis karena merupakan "Pekerjaan" untuk menafkahi keluarganya, maka masalah dilupakan orang sama sekali tidak menjadi masalah bila suatu waktu mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan meninggalkan profesi sebagai Penulis.Â
Karena memang tujuannya adalah untuk mendapatkan honor dari karya tulisnya dan sama sekali tidak terkait dalam hubungan persahabatan dengan  sesama Penulis.
Hal ini berbeda dengan seorang Penulis yang menulis bukan semata mata untuk mengharapkan honor, tetapi ingin menjalin hubungan persahabatan, baik dengan sesama Penulis maupun dengan para Pembaca yang belum tentu seorang Penulis.Â
Bila hal ini diproyeksikan sebagai Penulis di Kompasiana, maka sebelum memutuskan untuk berhenti menulis perlu dipikirkan akibatnya sebagai sebuah konsekuensi logis .
Seandainya Yang Berhenti Menulis Itu Adalah Diri Saya Pribadi, maka saya harus siap mental bila :
nama saya akan dilupakan orangÂtidak akan ada lagi sapaan di facebook ataupun di WA
bila saya mengundang untuk Kopdar,dijamin tidak akan ada yang mau datangÂ
tidak akan ada lagi sajak ataupun puisi untuk saya
bila suatu waktu saya berkunjung ke Admin,belum tentu saja akan diizinkan masuk,karena tidak ada kepentingan lagi
dan seterusnya
Mari Kita Buktikan
Cobalah mengingat nama Penulis di Kompasiana yang sudah tidak lagi menulis. Mungkin yang masih ingat hanyalah beberapa orang dari puluhan Penulis yang sudah mengundurkan diri dan tidak lagi menulis.
Kita bukan sengaja melupakan nama mereka, tapi ada banyak pekerjaan penting yang harus dikerjakan ketimbang mengingat ingat nama Para Penulis yang sudah resign..
Nah, hal semacam inilah yang kelak akan dialami bila suatu waktu kita memutuskan untuk berhenti menulis di Kompasiana. Â
Tetapi selama saya masih menulis di Kompasiana, walaupun tidak masuk AU saya yakin bila kami yang mengundang, pasti setidaknya ada sahabat Kompasiana yang berkenan untuk hadir. Karena ada kesamaan hobi yakni sama sama hobi menulis sehingga bila ketemu ada banyak hal yang dapat dibahas atau dijadikan bahan pembicaraan .
Tetapi seandainya saya tidak lagi menulis di Kompasiana, bila mengundang sahabat Kompasianers untuk Kopdar mungkin yang datang hanyalah satu dua orang karena bingung mau membicarakan apa bila ketemu dengan diri saya yang sudah tidak lagi menulis di  Kompasiana?
Tulisan ini merupakan "inner dialogue" yang merupakan benteng  pertahanan saya yang terakhir bila tergoda untuk berhenti menulis karena merasa tidak lagi dibutuhkan karena sudah banyak Penulis mileneal yang jauh lebih fresh dan potensial serta menulis sesuai trend masa kini
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H