Pengalaman Menjadi Relawan
Sejak hidup kami berubah total, maka sebagai ungkapan rasa syukur di samping sibuk mengurusi urusan bisnis, saya dan isteri aktif sebagai anggota Orari. Bukan hanya sekedar ikut aktif "mencuap-cuap" di frekuensi, tapi ikut aktif sebagai relawan. Pada saat terjadi banjir badang dan tanah longsor di Padang Panjang, tengah malam kami langsung menuju ke lokasi untuk menyampaikan pesan-pesan tentang kondisi di tempat bencana melalui perangkat Amatir Radio. Karena pada waktu itu belum ada HP. Maka satu-satunya alat komunikasi yang dapat diandalkan adalah HT(Handy Talky) yang dalam situasi gawat darurat sangat dapat diandalkan.
Pada waktu itu, seratus persen pengeluaran berasal dari dompet pribadi. Sejak dari berangkat dari rumah, mengisi BBM, bahkan sumbangan untuk korban bencana alam berasal dari kantong pribadi. Tak seorangpun yang mempertanyakan, "Kita dapat apa?"
Persiapan yang Diperlukan
Selain dari kesiapan mental menghadapi bencana alam yang terjadi, juga sudah harus siap untuk mengeluarkan dana dari A to Z. Sebagai orang yang diandalkan untuk meneruskan berita berita penting, tentu saja kesiapan mental dan kesehatan jiwa raga serta kesiapan untuk mengeluarkan dana tak terduga tidak cukup. Harus diikuti dengan kemampuan menyampaikan berita secara tepat dan akurat. Karena kesalahan satu kata saja, maka penyampaian berita menjadi cacat dan dapat membahayakan keselamatan orang banyak.
Karena dalam berkomunikasi dengan mengunakan perangkat Amatir Radio amat tergantung pada cuaca. Sebagai contoh, sewaktu menyampaikan berita kepada Petugas Ambulance tentang lokasi korban bencana alam, maka apa yang disampaikan boleh jadi salah ditangkap oleh si Penerima informasi. Contoh: "Lokasi bencana di Jalan Mangga."Â
Dan Penerima berita menjawab "Jalan Nangka?" Â "Bukan, jalan Mangga."Â
"Oya, ya, Jalan Nangka ya?" balas si Penerima berita. Bayangkan berapa banyak menghabiskan waktu hanya untuk mencocokan informasi tentang lokasi. Padahal kecepatan dan ketepatan datangnya bantuan ambulance ikut menentukan keselamatan korban. Maka untuk mengatasi hal ini, relawan yang bergabung di bidang bankom atau bantuan komunikasi harus mampu mengambil inisiatif. Bila penyampaian berita mengalami kendala, maka langsung menyampaikan sebagai berikut:
Jalan Mangga. Saya ejakan: Mike Alfa November Golf Golf Alfa - Mangga Â
Selain dari aktif sebagai relawan di bidang komunikasi penanganan bencana alam, saya juga aktif untuk dalam membantu pelaksanaan Pemilu, namun sama sekali tidak ikut terlibat dalam urusan politik. Untuk mana saya mendapatkan Piagam Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri pada waktu itu, RUDINI.
Menjadi Relawan Adalah Panggilan Jiwa sehingga tidak dapat dipertanyakan, "Mengapa mau buang waktu dan buang tenaga untuk sesuatu yang tidak dibayar?" Karena dalam hidup ini tidak semua hal dihitung berdasarkan untuk rugi secara materi.Â
Kesimpulan:
Bila belum siap mental untuk mengaplikasikan Giving is Giving, sebaiknya jangan pernah ikut menjadi relawan. Karena menjadi relawan dan kemudian mempertanyakan, saya dapat apa? Sungguh suatu hal yang sangat memalukan. Saya menghabiskan waktu dan tenaga serta menguras keuangan yang cukup banyak, namun karena menjadi relawan merupakan panggilan jiwa, maka selembar Sertifikat Penghargaan bagi saya sungguh  merupakan sebuah kehormatan tak ternilai.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H