Cara Emak Emak Memenangkan PertarunganÂ
Salah seorang kaya raya di kota Padang, kebetulan namanya  persis dengan nama salah seorang Kompasianer yang domisili di Makasar yakni Rudy Gunawan.
Keduanya sama sama ganteng dan kaya,tapi yang tinggal di Makasar terkenal senang bagi bagi uang angpau di Hari Raya Imlek, sedangkan Ko Rudy yang tinggal di Padang, terkenal "Sampilik kariang" yang artinya pelit banget.Â
Walaupun kekayaannya melimpah limpah tapi  untuk berbagi angpau setahun sekali, terasa sangat berat baginya. Hanya karena tidak ingin jadi bahan gunjingan, maka ia tetap bagi bagi angpau,walaupun nilai nominalnya pada waktu itu tidak cukup untuk membeli segelas air cincau.Â
Agar tidak kentara bahwa ia pelit, maka angpau diserahkan kepada isterinya dan ia berlaku pura pura tidak tahu bahwa isi yang ada dalam bungkusan angpau tersebut hanya uang recehan.
Sepandai pandai Tupai melompat,sekali pasti akan jatuh
Waktu terasa sangat cepat berlalu dan Hari Raya Imlek yang ditunggu tunggu oleh  warga keturunan Tionghoa khususnya anak anak pun tiba.Â
Kali ini Tante Vaksin yang nama Chinesenya adalah Tan Vai Sin ,yang masih keluarga dekat dengan Pak Fey Lie Tan sudah bikin rencana matang.Â
Ia sudah bertekad untuk memberikan pelajaran berharga pada Ko Rudy Gunawan yang nama Chinese nya Gho Sui Di.Â
Ia mengutus anaknya yang baru berusia 9 tahun untuk berdiri di depan pagar rumah Ko Rudy.Â
"Tian kalau tamu sudah ramai datang kerumah Om Rudy cepat pulang ya," kata Tante Vaksin kepada anaknya Rustian. Dan tidak perlu menunggu dua kali, Rustian sudah langsung berlari ke depan pagar rumah Om Rudy yang jaraknya hanya 30 meteran dari rumah orang tuanya. Â
Baru beberapa menit berdiri tetiba 2 Sedan yang masih mengkilap berhenti didepan rumah Om Rudy dan tampak 2 keluarga dengan pakaian mentereng turun dan memasukki pagar Om Rudy.
Rustian berlari pulang dan berteriak, "Mama sudah ramai yang datang ma, semuanya orang kaya"
Maka tanpa menunggu lama tante Vaksin membawa ke 4 orang anaknya yang masih kecil berjalan menuju ke rumah Ko Rudy.Â
Dari kejauhan tampak ada pak Felix, pak Budi Susilo, pak Hendro dan Pak Irwan dan banyak lagi teman teman lainnya.
Begitu tiba,dengan suara yang dibuat sedemikian ramah, Ko Rudy dengan setengah berteriak berkata, " Aduh Tante Vaksin,silakan masuk"Â
Tante Vaksin sudah berpesan pada anaknya agar sebelum ada perintah dari dirinya,jangan maju memberi soja.
Dan ke 4 anaknya patuh,mereka berdiri dibelakang mamanya. Dan Tante Vaksin dengan suara mendayu dayu berkata, "Ko Rudy anak semata wayangnya mana?"Â
Jangan Anggap Remeh Emak Emak
Dan tidak perlu menunggu lama, seorang anak perempuan yang baru berusia 5 tahun sudah datang mendekat dan memberi hormat pada Tante Vaksin dengan membeikan soja.Â
"Aduh Fatmi  semakin cantik ya, ini tante kasih angpau ya Fatmi. Maaf yang Ko Rudy dan tante Ayu, tadi buru buru, sehingga kertas angpau ketinggalan. Sambil menyerahkan selembar uang kertas yang masih baru dan belum berlipat kepada Fatmi."Â
Yang namanya anak anak, Fatmi langsung berteriak gembira sambil melambaikan lembaran uang kertas seratus ribu dan bersorak, "Fatmi dapat angpau selatus ribu."Â
Ko Rudy dan isterinya terkesiap dan saling pandang,tapi mereka tidak sempat saling pandang lama lama karena Tante Vaksin sudah memberikan kode kepada keempat orang anaknya untuk maju dan bilang, "Hai anak anak, kasih Soja sama Om Rudy dan Tante cepat."Â
Maka keempat orang anaknya maju hampir serempak dan mengangkat tangan memberi soja sambil berucap bak suara koor, "Sin coen kiong hie Om dan Tante"Â
Tampak Om Rudy  mengatakan sesuatu pada isterinya,yang langsung bilang ,sebentar ya anak anak dan lari masuk kekamar.
Selang berberapa detik kemudian kembali sambil membawa angpau dan dibagikan kepada keempat anak Tante Vaksin.Â
Sudah dapat diterka apa yang terjadi anak anak langsung membuka kertas angpau dan melihat isinya,serta berteriak, "Horee  kami juga dapat Selatus Libu rupiah".
Semua yang hadir terkagum kagum melihat kepada pasangan dermawan yakni Ko Rudy dan isterinya.
Anak anak senang karena mendapat angpau yang luar biasa .Tante Vaksin apalagi. Dalam hati ia berkata, "Rasain elu,gua cuma modalin seratus ribu tapi gua dapat 400 ribu. Â Untung gua 300 ribu rupiah"
Tapi lain yang ada dalam hati,lain yang diucapkan, "Aduh Ko Rudy dan tante nggak usah repot repot lah. Tapi kamsia lah ya." Dan bagaimana wajah Ko Rudy dan isterinya tidak perlulah diceritakan disini yaÂ
Pesan dari tulisan ini: Bagi emak emak dimanapun berada, bila menghadapi orang kaya pelit tirulah cara tante Vaksin. Ini legal karena tidak ada unsur paksaan dan juga tidak ada unsur mempermalukan orang.Â
Kalau yang punya diri takut malu dan memberikan angpau dalam jumlah besar itu bukan kesalahan emak emak dan juga bukan kesalahan penulis artikel ini. Dijamin pasti berhasil.
Anggap saja ini merupakan kuliah gratis sebagai angpau dari saya menjelang Hari Raya Imlek
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H