foto bulan Maret 2020/tjiptadinata effendi
Meningkatkan Daya Beli Dengan Cara Upload Gambar Lama
Ada banyak cara dan gaya para pebisnis untuk meningkatkan daya beli,dikala menghadapi kelesuhan yang berlarut larut sejak Pandemi selama dua tahun ini. Kalau masalah perang diskon,agaknya sudah tidak lagi menarik. Maka salah satu cara adalah mengupload gambar sewaktu "Panic Buying" terjadi 2 tahun lalu.
Dengan tujuan para kosumen mengalami semacam gentar psikologi dan terhipnotis untuk ikut memborong barang barang yang sesungguhnya tidak diperlukan. Misalnya memborong kertas tisue hingga lusinan, barang makanan kaleng aneka ragam dan entah apa lagi.Â
Karena bertepatan,kami sendiri mengalami saat Panic Buying yang sejatinya terjadi bulan maret tahun 2020, sehingga tahu persis rak mana yang kosong dan dimana.
Isu mengenai Covid 19 di blow up dan gambar rak kosong ditempatkan secara mencolok. Tanpa perlu menyebut media mana, silakan dilacak sendiri.Â
Untuk jelasnya silakan dibaca link ini: https://www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/5e7689a9097f364a084c71c2/buyer-is-the-king-tidak-berlaku-sejak-covid-19?
foto bulan maret 2020 /tjiptadinata effendi
Perlu Arif Membaca BeritaÂ
Kemarin  kami baru berbelanja di dua supermarket yang besar,yakni Spudshed dan Coles. Sama sekali  tidak ada yang dinamakan "panic buying" yang datang berbelanja tidak ada ubahnya dari hari hari sebelumnya. Karena itu, kami selalu hati hati membaca berita dari sumber manapun tentang panic buying dan semacamnya karena tidak ingin ikut konyol main borong barang tidak dibutuhkan.Â
Seandainya memang benar ada kelangkaan barang, bagi kami sama sekali tidak masalah. Ada persediaan beras dan lusinan telur dirumah serta persiapan cabe yang lebih dari cukup dan tentu saja Indomie kesukaan saya.
foto: januari 2021 /tjiptadinata effendi
silakan baca: https://www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/60167d87d541df6a4e5fda92/perth-mendadak-diserang-panic-buying
Semoga kita semua  semakin arif dan bijak dalam menangapi beragam berita,bukan hanya sebatas panic buying tapi juga aneka ragam berita yang disebut sebagai "breaking news" yang isinya tidak lebih dari promosi terselubung.Â
Jangan lupa media itu adalah bisnis online dan semua orang termasuk kita adalah "komoditas" yang diharapkan akan mampu menunjang kelangsungan hidup dari sebuah media. Pilihlah media terpercaya dan abaikan media abal abal.Â
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H