Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jurus "Panic Buying", Jadi Andalan Bisnis

26 Januari 2022   09:26 Diperbarui: 26 Januari 2022   09:39 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto bulan Maret 2020/tjiptadinata effendi

Meningkatkan Daya Beli Dengan Cara Upload Gambar Lama

Ada banyak cara dan gaya para pebisnis untuk meningkatkan daya beli,dikala menghadapi kelesuhan yang berlarut larut sejak Pandemi selama dua tahun ini. Kalau masalah perang diskon,agaknya sudah tidak lagi menarik. Maka salah satu cara adalah mengupload gambar sewaktu "Panic Buying" terjadi 2 tahun lalu.

Dengan tujuan para kosumen mengalami semacam gentar psikologi dan terhipnotis untuk ikut memborong barang barang yang sesungguhnya tidak diperlukan. Misalnya memborong kertas tisue hingga lusinan, barang makanan kaleng aneka ragam dan entah apa lagi. 

Karena bertepatan,kami sendiri mengalami saat Panic Buying yang sejatinya terjadi bulan maret tahun 2020, sehingga tahu persis rak mana yang kosong dan dimana.

Isu mengenai Covid 19 di blow up dan gambar rak kosong ditempatkan secara mencolok. Tanpa perlu menyebut media mana, silakan dilacak sendiri. 

Untuk jelasnya silakan dibaca link ini: https://www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/5e7689a9097f364a084c71c2/buyer-is-the-king-tidak-berlaku-sejak-covid-19?

maret-2020-a-61f0afd206310e2196452bb3.jpg
maret-2020-a-61f0afd206310e2196452bb3.jpg

foto bulan maret 2020 /tjiptadinata effendi

Perlu Arif Membaca Berita 

Kemarin  kami baru berbelanja di dua supermarket yang besar,yakni Spudshed dan Coles. Sama sekali  tidak ada yang dinamakan "panic buying" yang datang berbelanja tidak ada ubahnya dari hari hari sebelumnya. Karena itu, kami selalu hati hati membaca berita dari sumber manapun tentang panic buying dan semacamnya karena tidak ingin ikut konyol main borong barang tidak dibutuhkan. 

Seandainya memang benar ada kelangkaan barang, bagi kami sama sekali tidak masalah. Ada persediaan beras dan lusinan telur dirumah serta persiapan cabe yang lebih dari cukup dan tentu saja Indomie kesukaan saya.

januari-2021-61f0b1154b660d1180381544.jpg
januari-2021-61f0b1154b660d1180381544.jpg

foto: januari 2021 /tjiptadinata effendi

silakan baca: https://www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/60167d87d541df6a4e5fda92/perth-mendadak-diserang-panic-buying

Semoga kita semua  semakin arif dan bijak dalam menangapi beragam berita,bukan hanya sebatas panic buying tapi juga aneka ragam berita yang disebut sebagai "breaking news" yang isinya tidak lebih dari promosi terselubung. 

Jangan lupa media itu adalah bisnis online dan semua orang termasuk kita adalah "komoditas" yang diharapkan akan mampu menunjang kelangsungan hidup dari sebuah media. Pilihlah media terpercaya dan abaikan media abal abal. 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun