Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

The Final Winner Will Have More Glory

24 Januari 2022   09:18 Diperbarui: 24 Januari 2022   10:09 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Who Laugh Last Laugh the Best

The expression he who laughs last, laughs best is a saying that means the final winner will have more glory than someone who was winning in the beginning but ultimately lost. (https://writingexplained.org/idiom-dictionary/he-who-laughs-last-laughs-best#)

"Yang tertawa paling akhir adalah Pemenang Sejati " menyirat pesan moral mendalam bagi semua orang,agar jangan terlalu berbangga diri secara berlebihan,bila berhasil dalam suatu bidang tertentu. Syukurilah sekecil apapun pencapaian diri kita dan tentu saja kita patut berbangga,walaupun menang lomba setingkat RT/RW. Tetapi jangan sampai membuat kita terlena,seakan akan pertandingan sudah final. Karena kalau kita refleksikan dalam ruang kehidupan, ada pesan moral yang  paling tinggi yakni:

"Struggle for life and  Struggle for eternal life " .Hidup ini adalah proses perjuangan yang panjang. Kalau mau disebut  :"Life competition" juga tidak salah,karena suka atau tidak suka,apapun yang dikerjakan,adalah merupakan sebuah kompetisi. Minimal berkompetisi dengan kemalasan kita sendiri.

Jangan Terbuai Kemenangan Yang Sepotong Sepotong

Tanpa perlu berselancar di google,kita sudah lama mengetahui,betapa orang yang semasa mudanya,menjadi juara marathon kelas nasinonal ,tetapi saat menua hidup dalam penderitaan. Bahkan juara dunia angkat berat,saat tenaganya sudah tidak lagi mampu mengantarkan dirinya menjadi Juara,akhirnya hidup sebagai kuli di pasar. Tentu tak elok,bila kita sebutkan namanya disini,cukuplah dijadikan bahan  contemplasi diri,agar jangan sampai melakukan kesalahan yang sama.

Sewaktu tinggal di Medan,saya kenal seorang Juara Dunia Pelari marathon,yang dimasa pensiunnya,harus menghidupi keluarga sebagai pengantar koran. Apa gunanya,trophy yang tersusun di rumah,tapi keluarga hidup morat marit ? Kalau sudah terjadi demikian,maka paling orang cuma bisa bilang :"Kasihan ya "

Kami sudah pernah mengalami masa masa sulit dalam kompetisi hidup. Bukan sebulan dua bulan,tapi bertahun tahun. Tidak jarang menjadi bahan olok olokan orang,karena kondisi hidup yang morat marit. Tapi kami tidak pernah menyerah dan yakin,suatu waktu kami akan keluar sebagai Pemenang sejati dalam kompetisi hidup ini. Pandangan sinis dan cemohan ,kami jadikan cambuk diri untuk kerja lebih keras dan semangat yang pantang menyerah. Try and try again and at last you will success. 

Jangan Tunggu Hingga Terlambat

Yang banyak terjadi adalah orang terlena atau terbuai oleh kemenangan dan kebanggaan sesaat,sehingga lupa,bahwa orang tidak mungkin hidup hanya dengan duduk bersanding dengan piala ditangan ataupun medali kehormatan terkalung dileher. Kami bersyukur,cucu kami yang bersama isterinya pernah mendapatkan Medali Emas dalam berbagai Kompetisi olahraga Wushu.memutuskan sejak menikah,mereka fokus bekerja untuk membangun keluarga. Walaupun resikonya,tidak ada lagi tepuk tangan yang meriah serta tidak akan pernah lagi ada medali emas untuk mereka.

Tapi mereka sudah memilih jalan hidup yang tepat,karena sudah memahami makna:"Who laugh last last the best"

Sebuah renungan di pagi cerah

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun