Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harga Satu Pot Cabe Rawit Rp.160.000

19 Januari 2022   08:12 Diperbarui: 19 Januari 2022   08:15 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahal atau Murah?

Kalau bagi kita di Indonesia,yang namanya Cabe,apakah cabe kerinting atau cabe rawit,pasti tidak akan dibiarkan membusuk dibatangnya. 

Dibikin sambal lado ataupun di makan bersama tempe goreng khususnya bagi yang berasal dari Pulau Jawa . Karena orang yang berasal dari Padang,sambal lado dibuat dari cabe kerinting,karena cabe rawit terlalu pedas bagi orang Padang.

Tetapi lain padang lain belalangnya,lain sungai lain pula buayanya. Kalau tidak percaya ,silakan tangkap 2 ekor buaya dari 2 sungai yang berbeda dan kemudian silakan dibandingkan,apa benar berbeda atau tidak? Dengan catatan,resiko ditanggung masing masing. 

Kembali Kejudul

Orang Australia (bule) tidak makan cabe rawit. Mengapa saya tulis dalam kurung kata "bule", karena orang Australia terdiri dari lebih 70 suku bangsa di dunia. 

Kalau warga Australia yang berasal dari Asia ,tentu saja cabe rawit didalam pot,bukan untuk dipandangi atau dikagumi,melainkan untuk dijadikan pelengkap makan siang. 

Nah, berbeda kalau yang membeli adalah orang Australia yang bukan pendatang, mereka membeli satu pot tanaman cabe rawit yang indah dengan warna warni bukan untuk disantap,melainkan untuk dijadikan tanaman hias didepan rumahnya. 

Kalau mereka mencoba makan cabe rawit,maka dijamin akan segera dilarikan oleh ambulance ke Rumah Sakit,karena perut mereka tidak biasa menerima masakan pedas. 

Beda dengan kita. Apalagi sebagai orang Padang,nasi hangat dengan sambal lado saja ,sudah sangat nikmat ,sehingga mertua lewat dibelakang tidak tampak lagi. Ditambah pula dengan terasi wuih enak banget .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun