Begitulah kami saling bercerita, kiri kanan dan muka belakang, sambil memperkenalkan diri bahwa kami berdua dari Indonesia. Ternyata di antara "tetangga" duduk kami, hanya satu orang yang pernah ke pulau Bali, sedangkan yang lain belum pernah.Â
Ketika saya jelaskan bahwa kami berasal dari Padang, Sumatera Barat, mereka tampak bengong, karena yang mereka tahu, bahwa Indonesia itu adalah Bali.Â
Hampir 2 Jam Kami Berada dalam Acara
Setelah hampir 2 jam berlalu dan satu persatu tamu mulai pamitan, maka  walaupun asyik banget bercerita dengan sesama yang hadir dari yang berasal dari berbagai suku bangsa,tapi kami tentu harus tahu diri dan juga pamitan. Pastor Mariusz berdiri dan menyalami kami dengan erat, sambil berucap: "Thank you so much for coming  and thank  you for the gift", dengan wajah ceria.
Kami pamitan dengan sekali lagi melambaikan tangan kepada yang masih tinggal dan kami mendapatkan sambutan: "See you soon" dengan wajah gembira.Â
Hal yang sangat biasa dan tidak ada yang istimewa, tapi bagi kami berdua sungguh menghadirkan rasa suka cita, karena sudah tak terhitung kalinya, kami hadir di tengah keberagaman suku bangsa, tapi tidak pernah merasa asing sama sekali.
Diterima bukan hanya dengan tangan terbuka, tapi juga dengan setulus hati, sungguh menghadirkan rasa syukur yang mendalam bagi kami berdua.
Tjiptadinata Effendi
Â