Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Merasa Nyaman Hidup dengan Ketidakpastian

17 Januari 2022   20:32 Diperbarui: 18 Januari 2022   04:41 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Sejak kapan kita pernah hidup dalam kepastian ?

Banyak orang berpendapat bahwa sejak adanya Pandemi ini,maka manusia hidup dalam ketidakpastian. Tetapi sesungguhnya,sebelum dunia mengenal nama :"Corona" yang kemudian lebih dikenal dengan nama Covid -19,apakah hidup kita selalu dalam kepastian? 

Kalau kita mau menjawab dengan sejujurnya, maka jawabannya adalah :"Tidak ada yang pasti di dunia ini" Bahkan hal ini sudah sejak puluhan tahun lalu,sudah dicanangkan dalam lirik lagu :" ...Que Sera Sera"  . The futures not ours to see...Que sera sera,what will be will be." 

Kita tidak dapat meramal apa yang akan terjadi dimasa depan,bahkan apa yang akan terjadi esok hari. Hal yang sudah kita ketahui  sejak puluhan tahun lalu. Lalu mengapa sejak Pandemi Covid 19 melanda dunia,kita semuanya ikut panik,karena merasa hidup dalam ketidakpastian?

Terintimidasi Oleh Lingkungan 

Karena hampir setiap saat dimanapun kita berada atau sedang membaca berita,maka hal yang paling menonjol adalah merebaknya rasa gelisah,karena manusia merasa hidup dalam kondisi yang tidak pasti.  Minggu lalu masih bercanda dengan sahabat baik atau sanak keluarga,ee tetiba dapat berita,bahwa sudah almarhum. Semakin sering mendengarkan berita duka,semakin dalam kita akan terperosok kedalam jurang kecemasan. Bila hal ini dibiarkan berlarut,maka akan menggerogiti jiwa kita dan menjadikan hidup kita sarat dengan kecemasan dan ketakutan. Hal yang akan merontokan semangat hidup dan menjadi manusia yang rapuh.

Cara Mengantisipasinya

Langkah pertama adalah menjaga agar pikiran kita tetap aktif 

Susun jadwal kegiatan setiap hari 

olahraga ringan ,misalnya jalan kaki bersama pasangan hidup

Sediakan waktu menekuni hobi

Ikut dalam berbagai acara,maupun ikut terlibat dalam kegiatan sosial

Membaca dan menulis

Hidup nyaman dengan ketidakpastian

Ada yang mengatakan bahwa ketidakpastian tentang hari esok , maka orang  hanya bisa mencoba mengulangi ritual  dari hari ini  Ketidakpastian dan hal yang tak terduga dapat saja terjadi  dan kita tidak siap untuk menghadapi semuanya ini . 

Kalaulah hal ini dibiarkan mengelayut dalam pikiran dan hati kita,maka dalam waktu singkat akan mengalami mental break down .Semangat hidup akan rontok dan kegairahan hidup semakin hari semakin mengalami pengeroposan. Tidak lagi fokus untuk memanfaatkan secara maksimal untuk apa yang ada pada diri kita. Karena gamang menghadapi kehidupan 

Begitu memikirkan rencana dan usaha untuk mengubah nasib  langsung muncul keraguan akan  ketidakpastian . Dalam hati akan berkecamuk pertanyaan :

Kalau gagal gimana ?

Saya tidak punya persiapan untuk menghadapi kegagalan

Saya  masih terlalu muda 

Saya sudah terlalu tua 

Hal ini merupakan hal yang sangat berbahaya untuk kelangsungan hidup kita.Karena itu betapapun beratnya,kita harus mencoba menjalani hidup yang penuh ketidakpastian secara nyaman. Hindarkan diri dari duduk melamun dan berandai andai. 

Isilah waktu dengan hal hal yang berguna dan nikmatilah hari hari bersama keluarga tercinta. jangan biarkan jiwa kita dijajah oleh rasa ketidakpastian. Seperti lirik lagu'"What will be will be" .Apa yang memang harus terjadi ,terjadilah. Kita pasrahkan diri dan keluarga kedalam Tangan Tuhan .Do your best and let's God do the rest

Lakukanlah yang terbaik dapat kita lakukan dan selanjutnya serahkan kepada Tuhan 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun