Silakan dibaca lengkapnya, ini linknya.
Positif dan Negatif Pembebasan Jam Kerja
Sepintas tentu saja merupakan kabar gembira bagi para mahasiswa asal Indonesia yang ingin melanjutkan studi di Australia tapi dengan kondisi keuangan keluarga yang tidak begitu menggembirakan. Di satu sisi dengan dihapuskannya batasan maksimum untuk bekerja, pasti penghasilan mereka akan meningkat tajam dan kemungkinan besar dapat membiayai diri sendiri tanpa perlu membebani orang tua lagi. Tetapi di sisi lain, tidak tertutup kemungkinan besarnya penghasilan yang dapat diraih dengan dihapuskannya batasan maksimum jam kerja dapat menyebabkan para mahasiswa menjadi terobsesi untuk fokus bekerja dan lupa tugas utama untuk belajar.
Hal ini sudah dialami oleh salah seorang keponakan saya, akibat terobesi menikmati penghasilan yang menjanjikan, akhirnya memilih fokus bekerja dan berhenti kuliah. Alasannya dengan penghasilan sebagai pekerja full time, di samping tidak membutukan bantuan orang tua, malahan ia dapat mengirimkan uang untuk membiayai sekolah adik-adiknya di Indonesia. Bayangkan bila mau bekerja rata-rata 8 jam perhari, berarti sebulan 240 jam. Bila dikalikan dengan gaji mahasiswa yang rata-rata 20 dolar perjam, berarti seorang mahasiswa akan memiliki penghasilan sekitar 4000 dolar perbulan atau setara 40 juta rupiah. Hal ini sangat berpotensial mengubah niat awal untuk melanjutkan studi menjadi pekerja full time di Australia.
Kesimpulannya adalah "Hidup adalah sebuah pilihan dan setiap orang berhak menentukan pilihan hidup masing masing."
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H