Kapan  Mereka  Akan Tersentuh Rencana "Bedah Rumah?"
Beberapa tahun  yang lalu,sebelum Covid menjajah semesta ,setiap tahun kami pasti pulang ke Kampuang Halaman yakni kota Padang tercinta. Dan setiap kali ada kesempatan,maka kami melakukan nostalgia seperti masa kami masih tinggal di Padang.Yakni membeli ikan langsung dari para nelayan,karena ikan hasil tangkapan mereka masih segar ,fresh from the sea. Bagi yang sudah pernah menyempatkan diri untuk berkunjung kerumah para nelayan ini,maka dijamin tidak akan tega lagi ,tawar menawar dengan Nelayan,saat membeli ikan.
Mereka tinggal di gubuk yang sesungguhnya sama sekali tidak layak huni. Tapi setiap kali kami pulang kampung,rumah yang sama tetap setia menanti kunjungan kami. Bila hujan lebat dan angin kencang,maka di dalam gubuk mereka ,dibeberapa lokasi ditempatkan ember untuk menampung air yang menetes dari atap yang bocor.Â
Para nelayan sekampung selalu kompak,karena mereka secara bersama sama,melakukan upaya penangkapan ikan secara kolektif. Membawa pukek (pukat) yakni semacam jala dengan perahu ke laut yang dalam dan kemudian,kembali ketepi pantai dengan membawa tali yang berhubungan denan pukat. Mereka menantikan dengan sabar sambil duduk dibebatuan yang ada dan mengisi perut dengan secangkir kopi dan pisang rebusÂ
Beberapa tahun lalu,sewaktu kami menyempatkan pulang kampung, dapat kabar bahwa demi untuk membantu meringankan beban hidup para nelayan di Padang,pemerintah setempat merencanakan untuk menjadikan :"Elo Pukek" sebagai salah satu destinasi wisata. Tetapi seiring dengan waktu,ternyata hanya tinggal sebatas wacana .Nelayan masih tetap berbisik lirik:"Kami masih seperti yang dulu"
Menyaksikan dengan mata kepala sendiri, dimana dan bagaimana para nelayan kecil ini menjalani hidup mereka bersama keluarga,sungguh menyebabkan air mata kita menetes. Tapi apalah arti tetesan air mata,dibandingkan dengan bantingan ombak kehidupan  yang mengerus tenaga mereka,hingga suatu saat tak berdaya lagi ?
Apakah cara menangkap ikan yang unik ini akan dibiarkan punah dan menyisakan sepotong kenangan ,tentang kelamnya kehidupan para nelayan Elo Pukek? Â Kapan Pemerintah setempat melirik :"istana " para nelayan ini dalam bentuk "Bedah Rumah?" Mari kita tanya pada rumput yang bergoyang .....
Kita hanya bisa berdoa untuk para nelayanÂ
ket.:"Elo pukek"Â
Elo- helaÂ
pukek - pukat - jala /jaringÂ
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H