Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Boneka Dijadikan Tumbal! Apa Saja Kata Dunia?

10 Januari 2022   19:25 Diperbarui: 10 Januari 2022   19:35 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal Ini Terjadi di Australia

Tulisan ini sama sekali tidak ingin membahas tentang Spirit Doll yang sedang viral,k arena ada ratusan artikel yang membahas tentang  arwah boneka. 

Artikel ini hanya sekedar berbagi kisah, mengapa di era mileneal ini, di mana dunia sudah terang benderang dan manusia semakin cerdas, masih saja ada yang percaya, bahwa boneka dapat di jadikan tumbal, untuk menjinakkan "roh gentayangan" yang bernama Covid.  

Padahal sudah banyak penjelasan ilmiah tentang ,virus yang bernama Corona dan kemudian ganti nama menjadi Covid 19 ini, tapi ternyata masih saja tetap ada yang percaya, bahwa boneka beruang dapat menjadi penangkal agar rumahnya  tidak dimasukki Covid-19.

Rasanya lucu banget, seakan akan orang lagi bercanda, tetapi ternyata bukan satu dua rumah yang memasang penangkali berupa boneka Teddy Bear di depan rumah mereka,melainkan ada puluhan rumah. Itupun hanya yang kami saksikan di lingkungan seputar kediaman kami di Burns Beach.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Prinsip "Tidak Ada Salahnya Berusaha"

Karena yang memasang boneka Teddy Bear, masih tetangga dekat kami, maka sewaktu Covid baru sedang ngetopnya, saya sempat menanyakan, mengapa mereka memasang boneka didepan teras rumah? Sambil ketawa John bilang: "Saya sih tidak percaya, tapi isteri bilang tidak ada salahnya kita berusaha. Lagipula harga boneka beruang hanya sekitar 15 dolar." 

Nah, prinsip: "Memaksimalkan segala upaya, untuk mencegah agar jangan sampai anak anak mereka terkena covid, maka apapun caranya akan dijalani, walaupun pada prinsipnya mereka tidak percaya takhayul. Tapi ketakutan yang amat sangat akan pandemi, maka mereka mengabaikan logika, dengan prinsip: "tidak ada salahnya" 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun