Disamping Hasil Yang MenggiurkanÂ
Hari ini,tanggal 8 Januari,2022 ,saya kembali ikut bersama putra kami Irmansyah Effendi untuk ikut olahraga paling menantang dan berbahaya ,yakni berburu Abalone . Mengapa disebut berburu ? Karena waktu yang diberikan hanya satu jam,yakni dari jam 07.00 pagi hingga jam 08.00 . Abalone ini sejenis kerang,yang harganya selangit,sehingga amat jarang orang yang mau mengonsumsinya,kecuali kaya banget atau hasil buruan sendiri . Di salah satu restoran di Kualalumpur,saya pernah menyaksikan harga satu ekor abalone yang sudah siap saji sangat fantastis,yakni 330 Malaysian Ringgit . Â Ternyata di Australia ,juga harganya juga sangat mencengangkan.
Jam 06.00 kami sudah berangkat dari rumah,walaupun jaraknya sesungguhnya dekat,tetapi agar mudah mendapatkan tempat parkir .Ternyata sewaktu kami tiba, sudah ada belasan kendaraan yang tiba terlebih dulu.Â
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Hal Yang Paling SulitÂ
Hal yang paling sulit adalah untuk menuju ke lokasi tempat berburu. Pertama harus melewati bukit karang yang terjal dan setajam pisau.Sehingga terpeleset sedikit saja,maka akibatnya bisa fatal. Â Pilihan lain,adalah masuk memotong jalur ombak. Jadi begitu ombak menyurut selama satu dua detik,maka kita harus secepatnya bergerak menyeberang. Dan tidak boleh gagal.karena bila terlambat satu detik saja,akan digempur oleh bantingan ombak yang menghempas ke dinding batu karang,
Setelah mampu merangkak melewati ,rintangan pertama,maka harus berhadapan dengan ombak yang cukup besar. Jam 06.30 semua perserta yang semuanya memiliki Lisence,sudah bersiap siap berdiri didalam laut,untuk menunggu aba aba perburuan dimulai.Â
- Kelengkapan yang dibawa:
- obeng besar untuk mencongkel
- alat pengukur ,batas minimal Abalone boleh diambil
- kantong untuk menampung hasil buruan
- sepatu yang pas dikaki dan tidak mudah sobek terkena karang tajam
Begitu aba aba perburuan dimulai,maka setiap perserta langsung mencari sasaran. Mata harus jeli,karena didalam air,antara batu karang dan abalone yang berada dalam cangkangnya sangat sulit untuk membedakan. Bila sudah terlihat,langsung dicongkel dengan obeng,agar terlepas dari batu karang,tapi cangkang tidak boleh pecah.Â
Begitu terlepas dari batu karang dimana Abalone  melekatkan diri, harus berebutan dengan datangnya ombak. Terlambat satu detik saja,maka abalone yang sudah bersusah payah dicongkel raib entah kemana. Yang menghadirkan rasa salut adalah.walaupun sama sama berhak untuk mendapatkan Abalone,tapi sejak awal ikut berburu Abalone,begitu kita mulai berusaha untuk mencongkel abalone,tak seorangpun yang tega merebutnya. Mereka menggeser diri dan mencari lokasi lainnya. Bahkan tadi pagi,karena terlambat satu detik mengambil Abalone yang sudah saya congkel dan ombak datang,maka Abalone tadi bergeser terbawa arus. Tetapi tetiba "tetangga" sesama Pencari Abalone,menyodorkan Abalone kepada saya,sambil berkata:"Excuse me ,this is yours" .Tentu saja saya mengucapkan terima kasih,karena begitu sportif.Â
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Saling Menjaga Keselamatan
Walaupun tidak saling mengenal,tetapi dalam bahaya ,semua peserta sama sama saling menjaga keselamatan. Bila ada yang terjatuh maka pasti peserta yang terdekat akan menolong,walaupun sama sekali tidak saling kenal. Walaupun air hanya sebatas pinggang,tapi saking fokus mencari Abalone,tanpa sadar tetiba ada lubang yang cukup dalam .Dan bila terperosok,sudah dapat dibayangkan apa yang terjadi . Saya sudah pernah terperosok,walaupun tidak sampai jatuh,tapi lumayan betis kaki tersayat batu karang dibeberapa bagian dan seminggu baru sembuh.
Pernah suatu waktu ,putra kami tidak ikut,karena masih berada diluar negeri .Saya nekad  pergi sendirian dan bergabung dengan rombongan. Saat memanjat ke batu karang yang tajam untuk kembali ke pantai,tapi ternyata salah arah,sehingga saya harus memilih:
- melompat turunÂ
- kembali ketempat awal
Syukurlah ada 2 orang Australia yang masih muda dan berbadan tegap membantu. Saya disuruh melompat dan mereka berdua menyambut tubuh saya agar jangan sampai terbanting dibatu karang. Syukurlah saya selamat.
ket. foto: saya dan putra kami pulang membawa hasil buruan
Dokumentasi pribadiÂ
Dokumentasi pribadiÂ
Harga Abalone di restoran selangit / dokumentasi pribadiÂ
Maksimum 15 Ekor
Walaupun harga Abalone sangat menantang, yakni satu ekor yang sudah masak, senilai 150 dollar, tapi setiap perserta tahu bahwa aturan yang diperbolehkan adalah maksimum 15 ekor Abalone. Â Bila mencoba mengambil lebih dan ketahuan,akan didenda on the spot 200 dolar. Karena pada setiap jadwal perburuan Abalone,ada belasan petugas yang mengawasi di lokasi . Bahkan helikopter ikut memantau keselamatan para pemburu Abalone. Hal ini disebabkan sudah seringkali terjadi kecelakaan,bahkan ada yang tewas.
Perburuan Abalone,menantang dan sekaligus mengasyikan ,serta sekaligus proses pembelajaran diri agar walaupun harga Abalone sangat fantastis,tapi sportivitas tetap diutamakan. Selama belasan kali ikut berburu Abalone,belum pernah saya menyaksikan sesama Peserta saling berebutan. Malahan semuanya saling menjaga keselamatan bersama.Â
Ket.semua foto Dokumentasi pribadiÂ
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H