Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Di Indonesia dengan Rp200.000 Beli Pepaya Dapat Sekeranjang

5 Januari 2022   19:24 Diperbarui: 6 Januari 2022   08:13 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pepaya merupakan buahan elite di Australia/ dokumentasi pribadi 

Di Australia Hanya Dapat Satu Buah 

Saya dapat informasi dari salah seorang keponakan kami di Jakarta,katanya harga pepaya di Supermarket adalah Rp. 20.000 perbuah . Saat saya ceritakan,bahwa kami baru saya membeli sebuah pepaya dengan harga 20 dollar atau senilai Rp.200.000 .-- Dengan setegah berteriak,Sherly bilang :" Wah,Om kalau di Jakarta bisa dapat satu keranjang "

Buah Pepaya sejak dulu ,tidak termasuk dalam kriteria buahan bergengsi dimata masyarakat. Buktinya,bila berkunjung kerumah teman atau membezuk sanak keluarga yang lagi sakit atau melahirkan,hampir tidak ada yang membawa buah pepaya sebagai buah tangan atau oleh oleh. Biasanya,orang mencari buah apel atau buah peer maupun buah anggur ,karena dianggap jauh lebih bergengsi dibandingkan buahan lokal seperti buah pepaya .

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Di Australia Merupakan Buah Elite 

Beda negeri, beda pula budayanya.  Kalau di Indonesia punya rumah permanent dan di garasi ada 2 atau 3 kendaraan ,sudah dianggap sebagai orang kaya. Tapi disini,punya mobil sama sekali bukanlah sebuah kebanggaan,karena tukang batu atau tukang las ,juga punya mobil pribadi.Bahkan  wanita yang biasa datang mengepel lantai dan membersihkan toilet dirumah puteri kami,kendaraannya lebih bagus dibandingkan kendaraan putri kami. Jadi takaran dan rasa kaya yang berbeda secara total. 

Cerita lain adalah,bila di Indonesia,mana ada Boss yang mau berjalan kaki sambil menenteng secangkir kopi ditangannya? Kalau dilakukan mungkin dianggap orang aneh,bahkan boleh jadi dianggap sinting. Tapi disini adalah hal yang sangat biasa,bila musim dingin tiba,rata rata  orang orang berdasi berjalan sambil memegang secangkir kopi hangat.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Kembali Kejudul

Perbedaan cita rasa dan sudut pandang ini ,juga tampak secara nyata dalam memilih buahan sebagai pelengkap makanan dirumah. Buah Apel dan buah Peer yang di tanah air kita merupakan buahan elite dan bergengsi,disini sama sekali tidak dilirik orang . 

Harganya hanya berkisar 1 dolar perkilogram. Malahan buah Apel disediakan secara gratis di Market ataupun di Mall,untuk anak anak,tapi amat jarang yang mau mengambilnya.Seringkali berada di dalam keranjang hingga membusuk dan diganti dengan yang baru.

Malahan,buah Pepaya harganya berkali kali lipat. Kami beli sebuah pepaya dengan harga 21 dollar.  Kalau melihat buah pepaya,tampilannya sama sekali tidak menarik hati,karena sudah tidak fresh lagi,karena diimport entah darimana Yang kalau di rupiahkan menjadi sekitar Rp.200.000 per satu buah pepaya.  

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Begitu juga dengan Duren dan manggis,yang kalau dikalkulasikan dalam rupiah,bisa bikin selera makan lenyap. Harga duren perbuah bisa mencapai 400 ribu rupiah dan manggis 200 ribu rupiah

Semoga dengan membaca tulisan ini,masyarakat di tanah  air kita,akan lebih menghargai buahan hasil bumi sendiri .

Tjiptadinata 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun