Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dulu Kakeknya Saya Gendong, lalu Ayahnya dan Kini Putrinya

27 Desember 2021   18:36 Diperbarui: 27 Desember 2021   19:52 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh Merupakan Kebahagiaan Tak Ternilai

Sebuah kebahagiaan yang tak ternilai, yang meluapkan rasa syukur saya adalah saat mengendong cicit pertama kami Hayley ,kemarin dalam acara Natal bersama keluarga.  Bergalau rasa hati saya saat Hayley yang cantik ini mau berada dalam gendongan saya,karena sebelumnya hanya mau digendong oleh Makconya.  Spontan terbayang dalam angan ,dulu kakeknya ,yakni  Irmasyah putra pertama kami ,yang selalu saya gendong setiap hari. 

Kelak  , Irmansyah menikah dan  lahirlah cucu pertama kami Kevin dan hampir setiap hari saya pasti menyempatkan menggendongnya.  Dan kecil kelak menjadi dewasa dan menikah dengan Astrid dan hampir setahun lalu lahirlah seorang putri ,yakni Hayley,yang merupakan cicit pertama kami Sungguh Mahabesar Tuhan,saya masih diberikan kesempatan untuk mengendong generasi ketiga ,yakni Hayley yang merupakan cicit pertama kami. 

ket.foto: tahun 1967, bersama kakek dari Hayley,yakni putra pertama kami/dokumentasi pribadi
ket.foto: tahun 1967, bersama kakek dari Hayley,yakni putra pertama kami/dokumentasi pribadi
Dikaruniai Kesehatan Lahir Batin 

Semuanya ini tentu tidak terlepas dari karunia Tuhan yang telah menganugerahi saya dan isteri kesehatan lahir dan batin. Hal ini mengingatkan saya akan peribahasa :"Kesehatan memang bukanlah segala galanya dalam hidup ini,tapi bila kehilangan kesehatan,maka semuanya menjadi tak berarti." Kini disaat kedua tangan kami masih memeliki kekuatan untuk mengendong cicit,ternyata kesempatan ini dapat kami  rasakan nikmatnya .

foto-lama-naskah-61c9b6ed17e4ac4d17325293.jpg
foto-lama-naskah-61c9b6ed17e4ac4d17325293.jpg
foto tahun 1966/dokumentasi pribadi

Menggendong cicit adalah hal yang biasa biasa saja,karena ada jutaan orang di dunia yang juga menggendong cicitnya. Tetapi bagi saya dan isteri sungguh merupakan suatu hal yang luar biasa,karena hal ini berarti kami sudah mendapatkan kesempatan menggendong sejak dari kakeknya,ayahnya dan kini diri Hayley sendiri. 

Hal ini semakin melambungkan rasa syukur kami kehadirat Tuhan,yang telah mengizinkan saya dan isteri menikmati kebahagiaan tak ternilai ini,karena sesungguhnya kebahagiaan itu ada dalam diri kita masing masing .Kalau kesenangan bisa dicari ,misalnya dengan travelling kelokasi wisata yang indah permai ,tetapi kebahagiaan hanya dapat ditemukan dalam diri masing masing ,yakni dengan menyukuri setiap karunia Tuhan

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun