Memiliki Rasa Kebersamaan Yang Tinggi
Kemarin saat saya dan isteri lagi membersihkan kebun serta menyirami tanaman yang baru tumbuh,disela teriknya sinar mentari ,kami mengambil waktu untuk beristirahat sejenak. Sambil menghapus tetesan keringat di kening saya membaca pesan masuk via WAG KPB, secara beruntun dari beberapa orang sahabat sesama Penulis di Kompasiana. Antara lain dari ananda Yulianti ,Sri Rokmatiah , Siska Artati ,Hennie serta banyak lagi teman teman lainnya,yang tidak dapat saya tuliskan satu persatu namanya.Intinya adalah mengucapkan :"Selamat AU" Hal yang mungkin bagi orang lain,yang 99 persen tulisannya masuk ke AU ,mungkin hanya merupakan hal kecil yang tidak perlu di "selamatin" .Tapi bagi saya yang hanya sekali dua kali dalam setahun tulisan saya dapat kesempatan untuk tampil di Artikel Utama,tentu saja ,ucapan selamat dari para sahabat di Kompasiana.,merupakan sebuah kegembiraan tersendiri.Dan yang tak kalah pentingnya adalah membuktikan bahwa diantara kita telah terjalin rasa kebersamaan yang mendalam. Sehingga teman teman,mau menyempatkan untuk meluangkan waktu,memberikan ucapan selamat kepada saya.
Dibagikan di FacebookÂ
Bahkan yang membuat saya terharu adalah ,saat ananda Ari Budiyanti,mengirimkan link via WA bahwa tulisan saya yang kali ini beruntung mendapatkan tempat di ruang Artikel Utama,dibagikan tautannya ke laman Facebook. Suatu rasa kebersamaan yang sungguh sungguh tak ternilai . Rasa kebersamaan diantara kita sesama Penulis di Kompasiana,ternyata bukan hanya sebatas slogan kosong,melainkan sungguh diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Sejujurnya,hingga siang hari,saya sama sekali tidak tahu bahwa salah satu tulisan saya yang berjudul " Agar Betah Hidup di Negeri 4 Musim" ,mendapatkan tempat di ruang Artikel Utama. Baru setelah teman teman di Kompasiana dan  postingan ananda Ari Budiyanti di facebook,saya tahu akan hal ini.
Rasa kebersamaan yang sungguh menyentuh hati. Bersyukur kepada Tuhan, saya dan isteri mendapatkan kesempatan untuk dapat menjalin hubungan persahabatan dengan sesama Penulis di Kompasiana . Bahkan ada yang tidak pernah terputus menyempatkan diri untuk membaca dan memberikan supportnya atas tulisan saya dan isteri. Mohon maaf,terkadang saya terlambat menjawabnya.
Terima kasih tak terhingga kepada semua teman teman. Mohon maaf namanya tidak saya sebutkan satu persatu
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H