Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Sebuah Kelimpahan Berkat Dalam Keluarga

6 November 2021   19:18 Diperbarui: 13 November 2021   12:37 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi 

Merayakan Pesta Intan Hidup Membiara 

Pada tanggal 5 Agustus ,2021 saya menulis artikel  tentang Perayaan Pesta Intan Suster Pieta yang kami kenal sejak sekitar 20 tahun yang lalu. Hubungan kami tidak terputus karena jarak yang memisahkan,karena setidaknya kami tetap saling berkomukasi dengan memanfaatkan WA. Suster Pieta 8 tahun lebih tua dibandingkan usia saya. Tepatnya  di Kragan Magelang , Jawa Tengah ,pada tanggal 18 Juni 1935. Suster Pieta adalah putri ke 5 dari keluarga Bapak R.M. Margodiharjo. Apakah memang sejak kecil sudah punya niat untuk hidup membiara ataukah setelah dewasa,biarlah menjadi rahasia pribadi Suster Pieta

Yang pasti,menjalani hidup membiara selama enam puluh tahun ,sungguh membutuhkan kedalaman cinta kasih dalam melayani sesama. Membayangkan harus menekuni jalan hidup dengan ritual yang sama dari hari ke hari,sudah dapat membayangkan betapa sulitnya menjalani semuanya ini.

Sedikit banyak saya tahu tentang hal ini,karena dulu sewaktu tinggal di Padang,sangat akrab dengan para Pastor. Bahkan kami saling berkunjung . Sejak masih sekolah saya sudah aktif sebagai Pelayan Misa. Saat masih duduk di sma saya sering bertugas memimpin doa Rosario di gereja St.Theresia,pada bulan Mei dan Oktober.  Sering mendengarkan pengalaman unik hidup membiara dari para pastor yang kebanyakan dari Italia

Sungguh hidup membiara membutuhkan ketulusan hati yang tak tergoyahkan dalam mengaplikasikan bahwa cinta itu bersifat vertikal dan horizontal. Mustahil orang dapat mencintai Tuhan yang tak kelihatan bila tidak mampu mencintai sesama yang ada di depan mata .

img-20211105-wa0020-618671b5ffe7b578192ea7f2.jpg
img-20211105-wa0020-618671b5ffe7b578192ea7f2.jpg
Dokumentasi pribadi
Kebahagiaan yang luar biasa ,dapat menjelesaikan perjalanan hidup membiara  selama lebih dari setengah abad  dengan segala suka dan dukanya . Kebahagiaan ini semakin dilengkapi  dengan Misa Syukur yang dipersembahkan oleh Imam,yang adalah adik kandung Suster Pieta sendiri.Romo A. Marga Murwanto MSF  ini juga baru saja merayakan pesta 40 tahun hidup Imamatnya ,tepatnya pada tanggal 6 Januari 2021 Sekali lagi Proficiat untuk Suster Pieta dan Pastor yang sudah merayakan pesta 40 tahun hidup Imamat.

img-20211105-wa0028-6186720506310e5bdf7e72c2.jpg
img-20211105-wa0028-6186720506310e5bdf7e72c2.jpg
Dirayakan Bersama Keluarga Besar

Niat untuk merayakan bersama dengan  keluarga besar,tertunda karena  covid Baru terlaksana pada tanggal 20 Oktober 2021 yang baru lalu,tanpa mengundang tamu dari luar keluarga,mengingat Covid belum sepenuhnya berlalu. 

Menurut Suster Pieta,perayaan sangat sederhana,tapi yang paling membahagiakan seluruh anggota keluarga adalah karena yang mempersembahkan Misa adalah adik kandung Suster Pieta , Romo A  Marga MurwantoMSF. 

img-20211105-wa0036-61867231ffe7b503b12a3432.jpg
img-20211105-wa0036-61867231ffe7b503b12a3432.jpg
Dokumentasi pribadi 

Dapat dibayangkan betapa besar kebahagiaan keluarga ini,karena dalam satu keluarga ada yang terpanggil menjadi Pastor dan satu lagi menjadi Suster .Sungguh merupakan sebuah kelimpahan berkat Tuhan. Menurut keterangan Suster Pieta ,semua anggota keluarga besar hadir,kecuali yang dari Merauke dan Pangkal Pinang tidak bisa hadir karena Covid . Meskipun kondisi kesehatan tidak dalam kondisi prima,tapi Suster Pieta tetap hadir dalam acara ini hingga selesai.

img-20211105-wa0033-61867256f5eb6805fd2a5802.jpg
img-20211105-wa0033-61867256f5eb6805fd2a5802.jpg
dokumentasi pribadi

Menjadi Suster Bukan Hanya Duduk Berdoa Dalam Kapel

Dalam usia yang kini sudah mencapai 86 tahun,kondisi Suster Pieta memang sudah tidak segesit seperti beberapa tahun yang lalu. Selain dari faktor usia, juga kegiatan Suster Pieta dalam melayani sesama,cukup menguras energi. Karena hidup membiara sebagai seorang Suster,tentu tidak hanya duduk berdoa sepanjang hari dalam kapel,melainkan  melayani sesama yang membutuhkan uluran tangan.termasuk mengunjungi tempat tempat yang jauh dari kenyamanan. Tapi dengan penuh keikhlasan dan cinta kasih untuk melayani sesama  .baik Suster,maupun Pastor mampu melalui semuanya dengan selamat.  Namun karena Suster Pieta sudah berpesan kepada saya untuk jangan menuliskan tentang kegiatan yang dilakukan selama belasan tahun,maka tentu saja wajib menghargai privasi Suster Pieta yang selalu rendah hati.

img-20211105-wa0029-6186726506310e5c081efe62.jpg
img-20211105-wa0029-6186726506310e5c081efe62.jpg
Tanggal kelahiran Suster Pieta,mudah saya ingat,karena jatuh pada tanggal 18 Juni,sedangkan isteri saya ultahnya jatuh pada tanggal 18 Juli.  Hanya tahunnya berbeda 8 tahun. Suster Pieta lahir tahun 1935 sedangkan isteri saya lahir tahun 1943

Sekali lagi proficiat untuk Suster Pieta dan Romo A  Marga Murwanto MSF . Selamat untuk seluruh keluarga besar Suster Pieta. Semoga menjadi contoh teladan bagi orang banyak .

Tjiptadinata Effendi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun