Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Mimpi Kejatuhan Buah Duku, Ternyata Ini Maksudnya

24 Oktober 2021   20:18 Diperbarui: 24 Oktober 2021   20:24 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: kabar.sumatra.com

Rudy Gunawan Memang Peramal Ulung 

Kemarin entah kenapa saya mimpi kejatuhan buah Duku. Aneh banget rasanya. Konon kalau seorang gadis mimpi dipatuk ular, berarti akan segera mendapatkan jodoh. Ada juga yang kejatuhan duren. Tapi mimpi saya sangat berbeda dari mimpi orang lain, yakni mimpi kejatuhan buah duku yang besar besar dan sudah matang.  

Terus saya video call Pak Felix Tani. Hampir satu jam setengah kami ngobrol tapi intinya begini kata pak Felix, "Kalau mau nanya bagaimana caranya agar pohon duku berbuah mangga atau berbuah apel nah itu saya tahu, karena memang keahlian saya disana . Tapi kalau mengenai mimpi, itu yang ahli adalah Pak Rudy Gunawan yang domisili di Losari Beach di Makasar yang ahlinya."

Maka tanpa membuang waktu, dalam tempo sesingkat singkatnya saya langsung video call ke pak Rudy Gunawan. Tapi ternyata dijawab oleh seorang wanita yang mengaku sekretaris pribadi pak Rudy Gunawan. Kata si mbak, "Om, pak Rudy tidak bisa diganggu karena lagi ada tamu pangeran dari kerajaan Monggolia. Saya tidak mengerti apa yang dibicarakan karena pak Rudy berbicara dalam bahasa Cing Cong Hek. Jadi sabar ya Om, tidak lama paling 7 jam lagi pak Rudy sudah bisa menjawab Video call Om " 

Maka apaboleh buat, saya menunggu hingga 7 jam. Sehingga  12 cangkir Capucinno yang disediakan isteri tercinta. jatah untuk 2 minggu ludas saya minum. Berarti dua minggu kedepan saya tidak bakalan minum Capuccinno karena sudah dihabiskan lantaran menunggu Sang Peramal. Ya begitulah, kalau mau minta tolong orang kita harus sabar.

Hingga Ayam Berkokok 3 Kali Pak Rudy Gunawan Belum Selesai Diskusi dengan Pangeran Monggolia

Dari sejak matahari masih bersinar hingga jelang subuh dan ayam betina berkokok 3 kali, pak Rudy belum juga selesai diskusi sama pangeran Monggolia. Perasaan saya bercampur aduk. Ada rasa sedih, tapi bila ditimbang jauh lebih berat rasa marah dan kesal. 

Maka saya langsung ambil tindakan, yakni menelpon pak Rudy Gunawan dan berbicara dalam bahasa Jepang. Dari video call tampak benar pak Rudy Gugup. apalagi saya memakai pakaian pangeran dari Jepang yang saya pinjam dari tetangga.  

Untuk melakukan kamuflase, saya mengulum biji salak sehingga saat berbicara suara saya mirip dengan tentara Jepang yang lagi marah . "Rudy san wa tashiwa kudasai ha. iniko pangerano japanoyoru. lai mangarati angku nggak? Ambo ala berang bana ko ." Tampak pak Rudy bingung mau jawab apa dan yang saya dengar "Haik kudasai... mimpinyo apo? " 

"Ambo mimpino kejatuhano buahno duku" Jawab saya 

"Hooi itukah pangeran san? Bagus bagus, itu petanda tulisan pangeran bakal HL" jawab pak Rudy Gunawan mantap

Ternyata Ramalan Pak Rudy Gunawan Benar 

Tadi siang saya dapat pesan dari ananda Ari Budiyanti "Selamat, tulisan Ayahanda HL"  Wah ternyata ramalan pak Rudy memang tepat banget. Lalu saya jawab pesan dari ananda Ari "Terima kasih ananda Ari Budiyanti.  Sudah satu tahun tulisan Ayahanda di lockdown dari HL. Syukurlah lockdown sudah dibuka. Terima kasih sudah memberikan info yang menyenangkan hati"

"Arigatou gozaimatsu Rudy San" dan juga tentunya pak Felix yang telah menyempatkan memberikan kuliah tentang bagaimana agar pohon duku berbuah mangga "Mauliate godang pak Felix Tani. And last but not least. kamsia ya  mas Admin yang ganteng dan Mimin yang cantik, sudah membebaskan tulisan saya dari lockdown. 

Tulisan saya yang mendapatkan kehormatan tersebut adalah ungkapan rasa cemas, menyaksikan betapa banyak Motivator yang bertumbangan tanpa perlu saya menyebutkan nama satu persatu. 

Penyebabnya adalah "tidak sesuai kata dan perbuatan". Saking antusiasnya mengajar orang lain tentang kasih dan pengampunan, tapi lupa mengaplikasikan dalam kehidupan pribadi.Padahal acuannya jelas ,yakni:

"Bila ingin mengubah dunia,maka mulailah terlebih dulu dengan diri dan keluarga anda"

Catatan: Tulisan ini tidak bermaksud apa apa,hanya semata mata ungkapan rasa senang ,sudah terbebas dari lokdown. Terima kasih kepada teman teman yang sudah menyempatkan membaca dan memberikan  tanggapan serta komentarnya. Saya akan mencoba melakukan blog walking ,selama mata masih bisa diajak kompromi

Terima kasih 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun