Rudy Gunawan Memang Peramal UlungÂ
Kemarin entah kenapa saya mimpi kejatuhan buah Duku. Aneh banget rasanya. Konon kalau seorang gadis mimpi dipatuk ular, berarti akan segera mendapatkan jodoh. Ada juga yang kejatuhan duren. Tapi mimpi saya sangat berbeda dari mimpi orang lain, yakni mimpi kejatuhan buah duku yang besar besar dan sudah matang. Â
Terus saya video call Pak Felix Tani. Hampir satu jam setengah kami ngobrol tapi intinya begini kata pak Felix, "Kalau mau nanya bagaimana caranya agar pohon duku berbuah mangga atau berbuah apel nah itu saya tahu, karena memang keahlian saya disana . Tapi kalau mengenai mimpi, itu yang ahli adalah Pak Rudy Gunawan yang domisili di Losari Beach di Makasar yang ahlinya."
Maka tanpa membuang waktu, dalam tempo sesingkat singkatnya saya langsung video call ke pak Rudy Gunawan. Tapi ternyata dijawab oleh seorang wanita yang mengaku sekretaris pribadi pak Rudy Gunawan. Kata si mbak, "Om, pak Rudy tidak bisa diganggu karena lagi ada tamu pangeran dari kerajaan Monggolia. Saya tidak mengerti apa yang dibicarakan karena pak Rudy berbicara dalam bahasa Cing Cong Hek. Jadi sabar ya Om, tidak lama paling 7 jam lagi pak Rudy sudah bisa menjawab Video call Om "Â
Maka apaboleh buat, saya menunggu hingga 7 jam. Sehingga  12 cangkir Capucinno yang disediakan isteri tercinta. jatah untuk 2 minggu ludas saya minum. Berarti dua minggu kedepan saya tidak bakalan minum Capuccinno karena sudah dihabiskan lantaran menunggu Sang Peramal. Ya begitulah, kalau mau minta tolong orang kita harus sabar.
Hingga Ayam Berkokok 3 Kali Pak Rudy Gunawan Belum Selesai Diskusi dengan Pangeran Monggolia
Dari sejak matahari masih bersinar hingga jelang subuh dan ayam betina berkokok 3 kali, pak Rudy belum juga selesai diskusi sama pangeran Monggolia. Perasaan saya bercampur aduk. Ada rasa sedih, tapi bila ditimbang jauh lebih berat rasa marah dan kesal.Â
Maka saya langsung ambil tindakan, yakni menelpon pak Rudy Gunawan dan berbicara dalam bahasa Jepang. Dari video call tampak benar pak Rudy Gugup. apalagi saya memakai pakaian pangeran dari Jepang yang saya pinjam dari tetangga. Â
Untuk melakukan kamuflase, saya mengulum biji salak sehingga saat berbicara suara saya mirip dengan tentara Jepang yang lagi marah . "Rudy san wa tashiwa kudasai ha. iniko pangerano japanoyoru. lai mangarati angku nggak? Ambo ala berang bana ko ." Tampak pak Rudy bingung mau jawab apa dan yang saya dengar "Haik kudasai... mimpinyo apo? "Â
"Ambo mimpino kejatuhano buahno duku" Jawab sayaÂ
"Hooi itukah pangeran san? Bagus bagus, itu petanda tulisan pangeran bakal HL" jawab pak Rudy Gunawan mantap