Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beda Total Cara Mencintai Bendera Nasional

19 Oktober 2021   19:32 Diperbarui: 19 Oktober 2021   19:50 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari Kita Saksikan Bagaimana Cara Warga Australia Mencintai Bendera Nasional 

Sejak masih duduk di bangku sekolah SD kita semua sudah sering mendengarkan  peribahasa  :"Lain Padang ,lain belalangnya" ,yang berarti :"Lain negeri,lain pula adat istiadatnya" Tetapi walaupun demikian,pada awal tinggal di Australia,sempat juga mengalami semacam cultural shock,karena perbedaan yang mencolok dalam menyampaikan rasa persahabatan. 

Misalnya,kalau di Indonesia,betapapun akrabnya hubungan persahabatan,tapi ketika suatu waktu bertemu,kita nyatakan kegembiraan hati dengan saling bersalaman .Tapi tidak sampai main peluk pelukan,apalagi sampai memeluk isteri sahabat kita. Hal ini ,masih dianggap tabu di negeri kita,walaupun zaman sudah berubah. 

Tapi di Australia,hal tersebut adalah merupakan tradisi,untuk menyatakan rasa kangen sudah lama tidak bertemu. Jadi bukan hanya sekedar mulut mengucapkan :"Wah,sudah lama tidak bertemu ,kangen banget",tapi diujudkan dalam tindakan memeluk .

Ilustrasi: dreamstime.com
Ilustrasi: dreamstime.com

Kembali  Ketopik Tulisan

Sebagai  orang Indonesia,maka  Bendera Merah Putih dihormati dan hanya dikibarkan pada hari hari tertentu. Selama tidak dikibarkan ,bendera disimpan ditempat terhormat. Tetapi bagi orang Australia,untuk menunjukkan betapa mereka mencintai bendera nasional,maka dibuat topi  dengan gambar bendera Australia. Begitu juga ada handuk dengan lambang bendera Australia,bahkan digunakan sebagai pakaian renang.

Coba kalau ada yang berani bikin seperti itu di Indonesia,pasti akan mendapatkan masalah besar dan kemungkinan akan di panggil oleh Polisi dengan dakwaan :"menghina bendera nasional Merah Putih " 

Nah,siapa tahu suatu waktu berkesempatan jalan ke  Australia,bila menemukan hal hal seperti yang dituliskan diatas,jangan langsung menghakimi bahwa mereka tidak sopan atau tidak tahu aturan,karena jawabannya sudah ada,yakni :"Beda negara,beda budaya"

Contoh Lain

Kalau kita di Indonesia,saking merasa dekat,maka pertanyaan yang muncul adalah :"Sudah menikah atau belum? Anaknya berapa? Kerja dimana?  Agamanya apa?  Kalau di Australia,jangan pernah menanyakan hal hal yang bersifat pribadi,karena mereka akan terheran heran,serta berpikir :"Apa urusannya dengan kita,,mereka itu beragama atau tidak,sudah menikah atau belum?"

Begitu juga,segala hal yang berhubungan dengan politik,jangan pernah tanyakan kepada orang Australia,walaupun sahabat kita, Karena mereka tidak suka membicarakan hal hal pribadi dan urusan politik. Saya dan isteri sudah belasan tahun tinggal di Australia,tapi kawan baik kami,tidak tahu ,kami itu beragama apa?  

Semoga tulisan ini dapat memberikan sedikit gambaran,sehingga siapa tahu suatu waktu berkesempatan jalan ke Australia,tidak lagi harus mengalami Cultural Shock, karena sudah saya ceritakan Bagi para pendatang ke Australia diingatkan :"Bila anda tidak suka menyaksikan cara berpakaian orang ,jangan menghakimi seperti hukum yang berlaku di negeri anda,karena disini kebebasan setiap orang dilindungi undang undang. " 

Jadi kalau suatu waktu sempat jalan jalan ke Australia dan melihat ada wanita yang berpakaian minim,kalau tidak suka lihat,tutup matanya ,jangan diplototi.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun