Tetangganya yang menyaksikan bagaimana si Pembicara menghajar anaknya dengan ikat pinggang hingga berdarah darah. Untuk beberapa detik terpana dan kemudian mengalihkan pembicaraan keluar topik
Di lain kesempatan seorang Pembicara dengan berapi api tentang "Life is to share" bahwa hidup itu baru terasa indah bila kita mampu mengaplikasikan hidup berbagi.
"Because he beauty of life, not depend on how happy my life but how happy the others because of me because of us!" katanya. Maka tepuk tangan membahana dalam ruang pertemuan. Hadirin terkagum-kagum mendengarkan khotbah tentang "Hendaknya Kasih itu jangan pura pura".
Tetiba si Pembicara terhenti sejenak. Di antara yang hadir matanya dapat menangkap wajah salah seorang tetangganya, yang minta tolong di tengah malam, saat anaknya sakit parah, tapi ditolaknya dengan alasan dirinya kurang sehat.Â
Sejak saat itu, ia menjadi gugup untuk melanjutkan khothbahnya yang awalnya sangat berapi api. Karena apa yang disampaikannya,sama sekali tidak pernah dipraktikkannya.Â
Ini hanya sekedar contoh dan sekaligus mengingatkan,agar janganlah mengajarkan orang tentang cinta kasih kalau kita tidak mengenal apa artinya cinta sejati. Aplikasikanlah terlebih dulu dalam keluarga kita sebelum mengajarkannya kepada orang lain.
Hindari Menjadi Orang Munafik
Tulisan di atas bukan hasil imajinasi, melainkan pengalaman pribadi yang pernah saya alami. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini tetapi menjadi manusia yang munafik sungguh sangat menyedihkan.Â
Bercerita tentang kasih dan pengampunan, tetapi dalam perjalanan hidupnya tidak pernah diaplikasikan secara nyata. Walaupun tidak mungkin menjadi sosok yang sempurna, tapi setidaknya janganlah hidup dalam ke pura puraan. Karena orang munafik adalah makluk yang paling rendah diantara semua ciptaan Tuhan Always be your self.
Jadilah diri sendiri, sebagaimana kasih itu jangan pura pura, maka begitu juga jangan ada dusta dalam pembicaraan, maupun dalam tulisan kita.