Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Persahabatan Sejati Tak Lapuk Dek Hujan

21 Agustus 2021   20:01 Diperbarui: 21 Agustus 2021   20:06 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertemuan Terackhir

Seperti yang sudah pernah saya tuliskan,rumah kami adakan :"Open House" 365 hari dalam setahun dan terbuka untuk siapa saja yang ingin bersahabat dengan kami. Tidak ada batasan suku,agama dan budaya ,semua kami layani dengan cara yang sama .Bagi sahabat kami yang beragama Islam,bila datang kerumah kami dan tiba waktu Sholat,ada ruang khusus yang dilengkapi dengan Sajadah yang kami bawa sewaktu kunjungan ke Mesir . Bagi yang beragama Katholik,ada Gua Maria di taman ,samping rumah. 

Saking akrabnya persahabatan ,maka setiap bulan puasa,pada hari Sabtu,ada puluhan sahabat dan tetangga yang datang untuk buka puasa bersama. Walaupun mereka tahu kami beragama Katholik,tapi tak seorangpun meragukan masakan isteri saya,karena yakin tidak pake minyak atau daging babi. Karena adik ipar dan keponakan kami sebagian juga beragama Islam. Bahkan kini,menantu cucu kami  Gulce Bhakri asal Turki juga beragama Islam

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Bersahabat Dengan Para Pastor dan Para Suster

Disisi lain,sebagai orang yang beragama Katholik,tentu saja saya juga bersahabat dengan para Pastor dan Suster. Apalagi salah seorang adik isteri saya juga hidup membiara sebagai Suster ,yakni Suster Anna yang dulu pernah bertugas 2 tahun di Italia,tapi kini tugas di Mentawai

Saya kenal dengan para Pastor yang sebagian besar datang dari Italia.,yakni :

  1. Pastor M.Galli
  2. Pastor M.Sgcalia 
  3. Pastor Andrea 
  4. Pastor Laurensi 
  5. Pastor Coconceli
  6. Pastor Bizoto
  7. Pastor Morini
  8. Pastor Petrus

Pastor Ommes asal Belanda serta Pastor Vogdt ,campuran Belanda dan Jawa. Serta Bruder Noccenti juga asal Italia   Begitu juga dengan Uskup Mgr.Bergamin SX.yang kini semuanya sudah almarhum.

Perjumpaan Terakhir

Yang terakhir beberapa tahun lalu masih  kami temui di Italia, adalah Pastor Stradioto. Setelah belasan tahun kami putus kontak. Tapi ketika kami tiba di Roma,ternyata di jemput oleh Pastor Stradioto di bandara ,bersama adik kami Margaretha,yang bersuamikan Sandro orang Italia. Begitu ketemu,kami dipeluk seperti saudara sendiri dan langsung diperkenalkan kepada seluruh anggota keluarga dan kami makan bersama. 

Tentu saja kami sangat bahagia,karena sudah puluhan tahun tidak bertemu dan putus kontak sama sekali,tapi ternyata tidak mampu memupus hubungan persahabatan kami.. Ternyata itulah pertemuan kami yang terakhir.Karena selang beberapa minggu setelah kami pulang, dapat berita dari adik kami Margaretha,bahwa Pastor Stradioto telah di panggil Tuhan  dalam usia 86 tahun Adik kami Margaretha dan Sandro suaminya.tidak dapat menghadiri saat saat pemakaman Pastor Stradioto,karena tidak dizinkan keluar daerah,karena pada waktu itu Italia sedang dalam kondisi parah dilanda Covid 19

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Begitu juga dengan Suster Adriana ,sahabat baik isteri saya sejak masih di SMA ,terakhir kami temui di Italia ,yang sekaligus merupakan perjumpaan terakhir .Karena selang beberapa bulan setelah kami ketemu,dapat kabar bahwa Suster Adriana telah dipanggil Tuhan

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Melayat Makam Mgr,Raimundus Bergamin SX di Piazzola sul Brenta

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Mgr. Raimundo Cesare Bergamin, lahir di Piazzola sul Brenta , Italia, pada tanggal 28 Nopember 1910. Pertama kali tiba di kota Padang , pada tahun 1956 . Pada Januari 1962 dilantik sebagai Uskup di Padang. Bertugas sebagai Uskup hingga 17 Maret ,1983,karena mengundurkan diri. 

Kemudian masih ingin melanjutkan pengabdian dengan melayani umat sebagai pastor kepala di paroki kecil dikota Payahkumbuh. Namun kesehatannya terus menurun dan hanya mampu bertahan selama lebih kurang 5 bulan. Dibawa pulang ke Italia,oleh keluarganya. Masih sempat melanjutkan pengabdiannya di kampung halamannya. Dan dipanggil Tuhan pada tanggal 14 Januari, 1991,dalam usia 80 tahun.Dimakamkan di gereja Kathedral Piazzola sul Brenta, yang merupakan kampung kelahirannya.

Kami bersahabat sejak tahun 1965 dan walaupun sempat terputus dalam jangka waktu panjang,tapi ternyata begitu ketemu,hubungan langsung menyambung kembali. Baik Uskup maupun para Pastor dan Suster,semuanya sudah dipanggil Tuhan. Hanya tersisa kenangan indah akan persahabatan kami

ket. semua foto adalah dokumentasi pribadi

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun