Jangan Sampai Hidup Terlunta Lunta Dihari Tua
Bila dikala usia masih mudah mengalami berbagai masalah kehidupan, termasuk penderitaan yang harus dialami,anggaplah sebagai latih diri agar menjadi pribadi yang kokoh dimasa depan.Â
Seperti yang pernah saya tuliskan, selama tujuh tahun kami hidup dalam penderitaan sehingga untuk makan siang saja tidak jarang harus ngebon di warung. Satu bungkus nasi ramas,kami makan bertiga bersama isteri dan anak kami yang waktu itu baru satu orang.Â
Hidup dalam penderitaan itu mengajarkan saya banyak ilmu kehidupan, antara lain:
- cinta itu menyenangkan,tapi tidak mengenyangkanÂ
- untuk membangun rumah tangga,tidak cukup hanya bermodal cinta
- butuh dana dan perencanaan yang matang
- beban hidup terasa lebih ringan,bila didukung oleh pasangan hidupÂ
- penderitaan hidup merupakan ujian bagi ketahanan mental kitaÂ
- ujian tentang keteguhan iman kita kepada Tuhan
Kami Beruntung Anak Anak Memberikan Support
Tapi tidak semua orang beruntung mendapatkan dukungan dari anak anak mereka. Boleh jadi karena kehidupan anak anak mereka pas pasan, sehingga hanya dapat memberikan dukungan dana ala kadarnya sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi orang tua mereka. Karena bila anak sudah berkeluarga, maka ia bertanggung jawab terhadap keluarganya.Â
Karena itu, seharusnya  orang tua sudah harus mengubah paradigma bahwa anak adalah Investasi Hidup. Yang disekolahkan dengan catatan bila kelak mereka sudah menua dan tidak dapat lagi berkerja, maka anak anak merekalah yang wajib menanggung hidup orang tua.Â
Bila hal ini terus dipertahankan, maka suatu waktu bila ternyata anak anak untuk menghidupi keluarganya sendiri sudah senin kemis, bagaimana pula dapat diharapkan untuk memikul beban hidup orang tua.Â
Terlepas dari berbicara mengenai moral dan tatakrama, bahwa sudah seharusnya anak anak memikul tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup orang tua mereka. Seandainya kehidupan anak memang sangat memprihatinkan sehingga tidak mampu membiayai orang tua apakah tega men justice sebagai anak durhaka ?Â
Mempersiapkan Masa Depan Anak Anak dan Sekaligus Mempersiapkan  "Masa Depan " Orang Tua
Mempersiapkan dana bagi pendidikan anak anak tentu saja merupakan  kewajiban setiap orang tua. Tetapi pada saat yang sama, jangan lupa untuk mempersiapkan masa depan kita sebagai orang tua. Sejak sedini mungkin menyisihkan sebagian dari penghasilan demi untuk dapat menabung untuk dihari tua.
Caranya :
- hindari membelanjakan uang untuk hal tidak penting
- menabung.sejak sedini mungkin
- hindari mengikuti gaya hidup orang berduit
- tetaplah humble agar dapat hidup sederhana
- jangan terbuai kehidupan yang glamour
Setidak tidaknya, jangan sampai kehidupan kita menjadi beban bagi anak cucu kita. Kapan mulai menabung? Seperti kata peribahasa "Dont wait untill to morrow what you can do today.because to morrow maybe too late"
Silakan coba melakukan introspeksi diri  seberapa unit hp dalam laci,hanya untuk ikuti trend?  Penyesalan selalu datang terlambat Jangan sampai kita termasuk di dalamnya.
Ditulis berdasarkan pengalaman hidup pribadi .
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H